Opini

Berlibur di Blega atau Lewat Jalur Utara

Yoyonk-Ahirullah_Edited
Yoyonk-Ahirullah_edited

BANGKALAN – Minggu, 26 Agustus 2018 kemacetan di Kecamatan Blega kembali terjadi. Macet ini panjang sekali dan meramaikan grup WA, berita online dan besoknya media cetak juga pasti memuat beritanya.

Macet di sebelum dan sesudah Pasar Blega ini sesungguhnya tidak ada penyebabnya. Kecuali ada orang berseliweran menyeberang jalan di depan pasar. Kecuali ada bus mini atau colt sengaja menghentikan lajunya untuk menurunkan atau menunggu penumpang. Kecuali ada dua pertigaan yang dijaga “polisi cepek”.

Pengecualian-pengecualian itu awalnya remeh dan bikin macet pendek saja. Tapi pengecualian itu menjadi sumber masalah saat volume kendaraan meningkat. Karena volume kendaraan dari Sumenep, Pamekasan dan Sampang akan menumpuk berpapasan dengan kendaraan yang menuju arah sebaliknya. Biasanya pada saat liburan dan hari besar disertai liburan juga.

Dalam sebuah pertemuan di Grahadi Surabaya, pernah seorang pejabat tinggi Bangkalan bilang begini: kemacetan di Tanah Merah atau Blega itu adalah kesalahan orang-orang karena lewat jalan itu. Benar saja, siapa suruh lewat Blega.

Mungkin mestinya memang ada waktu yang harus diluangkan untuk berlibur di Blega, menikmati kemacetan. Bersenda gurau di lautan kendaraan. Bersenang-senang sambil menunggu sedikit demi sedikit kendaraan bergerak di tengah kemacetan itu. Main petak umpet dengan polisi pengatur lalu lintas atau kesenangan lainnya yang biasa dihabiskan sebagaimana liburan.

Dengan begitu macet seharian pun tak akan bikin stres. Daripada lewat jalan alternatif jalur utara yang tidak ada hiburannya. Hanya jalanan lengang yang untuk sampai ke jalur itu harus berjuang lewat jalan sempit. Lalu setelah lewat jalan lengang itu masih harus lanjut perjalanan melalui kota Bangkalan untuk mencapai Jembatan Suramadu jika menuju Surabaya.

Begitu juga kendaraan yang mengarah ke Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Jika tak ingin menambah liburan di Blega maka harus memutar lewat Bangkalan, lalu untuk menuju pusat 3 kabupaten itu harus memotong jalur lagi.

Patut dicoba. Lewat jalur lengang dengan menambah waktu dan jarak perjalanan di jalur utara atau menambah liburan waktu liburan di Blega. Keduanya bisa jadi makan waktu yang sama. Atau malah akan lebih lama lewat Blega karena macet sudah jadi bagian dari liburan. Namanya liburan bisa bikin lupa waktu.

Apa jadinya Blega tanpa kemacetan???

Oleh: Yoyonk Ahirullah

Exit mobile version