BANGKALAN – Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bangkalan, meninjau Gudang Penyangga Pupuk (GPP) di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kamis, (30/11/23).
Kepala Dinas Pertanian TPHP Bangkalan Puguh Santoso mengatakan bahwa peninjauan tersebut dalam rangka untuk memastikan stok pupuk tersedia aman memasuki musim tanam.
“Kami meninjau gudang penyangga untuk memastikan stok yang tersedia aman untuk kebutuhan petani, tadi sudah kita lihat bersama bahwa pupuk tersedia sangat melimpah,” ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan data yang dimiliki kuota urea bersubsidi tahun 2023 tersedia 22.027 ton pupuk, kini tersisa 7.802 ton. Sedangkan NPK bersubsidi 13.946 ton, tersisa 6.325 ton.
“Berdasarkan pengalaman 3 tahun terakhir, dalam satu bulan tersalurkan 3-4 ribu ton, sehingga kami yakin sebulan kedepan tidak akan terjadi kelangkaan, kuota kita melimpah, sepertinya bakal surplus,” jelas Puguh.
Pihaknya juga mensosialisasikan pada seluruh Kepala Desa (Kades) dan Poktan tentang surat keputusan (SK) Bupati mengenai penyaluran pupuk.
“Harga sudah jelas, kita harus patuhi harga eceran tertinggi (HET) urea Rp 112.500 dan NPK Rp 115.000 persak. Perlu diingat juga, pupuk bersubsidi maksimal lahan 2 hektar atau 4 sak setiap petani,” ujar Puguh.
Sementara itu, Kepala GPP Keleyan, Bambang Purwanto mengatakan bahwa gudang penyangga mencakup kebutuhan 18 Kecamatan di Bangkalan dan pendistribusiannya hanya melayani pada setiap distributor.
“Bangkalan ada 5 distributor, kita hanya melayani distributor kemudian dari distributor ke kios lalu ke poktan. Kalau perorangan ke sini tidak bisa kami layani, distributor saja harus sudah rilis kalau tidak maka tidak bisa,” pungkasnya. (ang)