BANGKALAN – Sampah pasar di Bangkalan rata-rata tidak terkelola dengan baik. Seperti sampah Pasar Arosbaya. Sampah tersebut dibuang di tepi jembatan sungai. Sampah menumpuk mengakibatkan warga dan pengendara yang melintas terganggu.
Menurut pengakuan warga, menumpuknya sampah bermula dari sampah pasar. Dulu, petugas kebersihan setiap hari membuangnya. Kemudian ditegur dan sampah pasar tidak lagi dibuang di lokasi itu.
Sayang, meski petugas kebersihan pasar sudah tidak membuang sampah ke lokasi tersebut, namun masyarakat secara diam-diam memanfaatkan.
“Sampah menumpuk tidak hanya sampah milik warga di sini. Tetapi warga lain ikut membuangnya,” kata Jasuli warga yang sering memantau aktivitas sampah itu, Selasa (27/11).
Menurut dia, para pengendara yang melintas, tidak hanya sekedar melintas. Melainkan sebagian pengendara sering diketahui membawa tumpukan sampah yang dibungkus pakar kresek.
“Ketika lewat, sampah kemudian dibuang dari dalam mobil,” terangnya.
Meski sudah ditegur, sulit untuk diindahkan. Karena selain sudah diketahui secara luas sisi jembatan sungai itu dijadikan tempat sampah, masyarakat menilainya sampah tersebut tergerus dengan sendirinya ketika musim hujan.
Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Asis menyayangkan tumpukan sampah yang bermula akibat sampah pasar. Menurut dia, pemerintah dalam hal ini bisa ditangani kecamatan atau desa untuk memberi papan informasi larangan.
“Kalau tidak segera ditangani, khawatir ketika hujan, banjir datang,” kata Asis.
Desakan untuk sterilisasi sampah pasar sudah sering dihembuskan. Bahkan Asis dalam rapat terakhir mengontrol kinerja Dinas Perdagangan (Disdag) dalam melancarkan revitalisasi beberapa pasar.
“Sudah kami kawal,” dalihnya, ketika disoal seputar sampah pasar yang belum terkelola optimal oleh pemerintah. (tia)