Banyak pasien ODGJ yang dipasung saat ini telah bebas, seperti halnya di Kecamatan Omben 8 orang telah dilepas pasung, kemudian total se Kabupaten Sampang ada sebanyak 1333 pasien ODGJ bebas pasung.
“Kehadiran inovasi Selempang Mera Aba Idi diharapkan dapat mengurangi pasien ODGJ yang dipasung. Disamping itu pasien juga butuh dukungan dari masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan pelepasan pasien ODGJ yang tidak hanya mempresentasikan inovasi Puskesmas Omben akan tetapi juga sebuah upaya sinergis untuk melakukan pendekatan dalam penanganan penderita gangguan jiwa.
Haji Idi menyampaikan bahwa Orang Dalam Gangguan Jiwa menurutnya salah satu fokus perhatian pemerintah Kabupaten Sampang agar bisa merasakan kebebasan seperti manusia pada umumnya.
“Mereka berhak mendapatkan hidup yang layak, kita yakin bahwa treatment pemasungan bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia,” tuturnya.
Inovasi Selempang Mera Aba Idi tersebut menurutnya merupakan momentum yang tepat untuk menumbuhkan kesadaran dan mendorong langkah yang tepat dalam penanganan ODGJ di Sampang.
“Diperlukan upaya sinergis berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak terutama OPD terkait agar para ODGJ bisa didorong kesembuhan dan pemilihannya sehingga bisa menjadi bagian dari masyarakat berdaya guna, produktif dan mandiri,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Haji Idi juga menginginkan semua warga Sampang yang sakit dan dirawat oleh Puskesmas dan RSUD semuanya harus gratis dan tidak ada pungutan biaya. (dim)
