PAMEKASAN – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunker ke Pamekasan. Bukan cuma kunker biasa gaess, dia juga bawa bantuan buat petani buanyak banget. Senilai 135 miliar.
Meski bukan berupa duit semua, bantuannya ada yang berupa alat dan mesin pertanian ato alsintan. Tapi kan alsintan itu juga di dibeli Pak Menteri Pertanian pake duit juga, bukan pake daun.
Kunker Menteri Pertanian ke Pamekasan disambut sama bupati-bupati Madura. Di tempat acara, cuma Bupati Sumenep yang gak kelihatan hadir. Sementara Bupati Pamekasan Badrut Taman, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Bupati Bangkalan RKH. Abd. Latif Amin Imron ikut datang ke acara itu.
Saat sambutan, Menteri Pertanian bilang: Kunker ke Pamekasan itu bertujuan untuk memastikan produksi pertanian dan peternakan nasional. Dia menyatakan kedatangannya itu atas permintaan langsung Presiden Joko Widodo agar meninjau Pulau Madura.
“Pak Presiden menyampaikan ‘Pak Menteri tolong lihat Madura, tolong lihat langsung’. Kami langsung perintahkan Dirjen, bahwa kami tidak ingin menginjak Madura kalau kami tidak bawa oleh-oleh (bantuan),” kata Menteri Pertanian.
Dia memerinci, bantuan yang dibawanya 10 miliar berupa alsintan. Terus 125 miliarnya disiapkan untuk empat kabupaten Madura dari anggaran tahunan Kementerian Pertanian.
Alsintannya berupa hand tractor, cultivator, power thresher multiguna, pompa air, serta selang dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
Terang Menteri Pertanian, “Jadi total ada 135 miliar yang kami kucurkan untuk pertumbuhan pertanian dan perternakan Madura. Nanti aku tambah lagi kalau mau ditambah”.
Berharap Bantuan Menteri Pertanian Lahirkan Petani Milenial
Menyambut kedatangan Menteri Pertanian itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam berharap bantuan bisa naikin nilai PDRB yang timbul dari seluruh sektor. Yang gak tahu PDRB, googling gaess..
Badrut Tamam menyampaikan: Terima kasih Bapak Presiden, terimakasih Bapak Menteri. Kami ingin semakin banyak petani di Pamekasan, utamanya petani milenial. Saya harapkan petani yang menerima bantuan bisa memaksimalkannya sekaligus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi”.
Dijelaskan, Pemerintah Pamekasan berusaha memperbanyak petani milenial. Khususnya santri dari pondok pesantren di Madura. Supaya jadi petani yang keren dan adaptif terhadap perubahan jaman. Sehingga pertanian ke depan bisa maju didukung teknologi informasi dan digital. (ve)