BANGKALAN – Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie meminta agar rantai distribusi pupuk subsidi untuk para petani di Bangkalan bisa disederhanakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj Bupati saat memberikan pengarahan pada rapat koordinasi terkait harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi pada suplier, Rabu, (15/11/23).
Menurut Pj Bupati Bangkalan, tujuan penyederhanaan rantai distribusi tersebut untuk memangkas biaya transportasi pupuk dari distributor hingga ke tangan kelompok tani (Poktan). Sehingga harga pupuk bersubsidi tidak tinggi dan sesuai dengan HET dan memberikan kemudahan bagi para poktan untuk mendapatkan pupuk.
“Salah satu penyederhanaannya, para Kepala Desa dapat mewakili kelompok tani untuk mengambil pupuk di kios. Karena itu mari kita bicarakan dan bahas regulasinya sehingga bisa menemukan solusi terbaik dan sesuai dengan aturan. Termasuk bantuan dari distributor maupun kios agar ada sinkronisasi harga sehingga harga pupuk tidak tinggi sampai di tangan petani,” ujarnya.
Pj Bupati juga menjelaskan jika kondisi stok pupuk di Bangkalan untuk masa tanam aman dan mencukupi terkait petani yang tidak bisa mendapatkan pupuk, hal tersebut dikarenakan yang bersangkutan belum masuk dalam kelompok tani, karena salah satu syarat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi harus terdaftar dalam kelompok tani.
“Karena itu kami melakukan pendataan sehingga pada tahun 2024 nanti semua petani di Bangkalan sudah harus terdaftar dalam kelompok tani,” terangnya.
Sementara itu, Data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Bangkalan menyebutkan pada tahun 2023 Kabupaten Bangkalan menerima stok pupuk 27.000 ton urea dan 13.495 ton pupuk NPK sehingga kebutuhan pupuk di Kabupaten Bangkalan hingga akhir tahun aman. (ang)
