SAMPANG – Prosesi pemakaman almarhumah Hj Mimin Slamet Junaidi di komplek pemakaman keluarga H. Slamet Junaidi Dusun Kasenih, Kelurahan Karang Dalam Kota Sampang dihadiri ribuan warga, Rabu (29/5/2024).
Pantauan di lokasi pemakaman, tampak sejumlah Tokoh Agama, Tokoh masyarakat serta masyarakat tidak beranjak dari lokasi hingga prosesi pemakaman mantan Ketua PKK Kabupaten Sampang itu selesai.
Sejumlah warga yang hadir terus memanjatkan doa kepada almarhumah yang dikenal sebagai sosok perempuan inspiratif dan pengayom kaum perempuan di Kabupaten Sampang.
Benar saja, saat tabur bunga oleh keluarga dan kerabat almarhumah isak tangis bermunculan dari berbagai sudut lokasi pemakaman.
“Kami merasa sangat kehilangan sosok ibu Mimin, kami bersaksi beliau orang baik,” kata salah satu warga yang mengikuti prosesi pemakaman.
Ditempat yang sama, Rudi Kurniawan mewakili keluarga besar H. Slamet Junaidi mengatakan bahwa pihaknya sangat berterimakasih kepada para kyai dan ulama serta seluruh warga dan masyarakat yang hadir dan mengantarkan janazah almarhumah sampai ke peristirahatan terakhirnya.
“Atas nama keluarga besar H Slamet Junaidi, kami sangat berterima atas doa dan kehadiran dalam prosesi pemakaman almarhumah,” katanya.
“Untuk tahlil dilaksanakan setelah sholat isya,” tambahnya.
Sekedar informasi, meninggalnya Hj Mamin Slamet Junaidi merupakan rasa kehilangan sosok yang punya peran penting dalam kemajuan daerah. Mantan Ketua Tim Penggerak Perempuan (TPP) PKK Sampang Hj Mimin Hariyati Slamet Junaidi meninggal dunia Selasa (28/5).
Perempuan pencetus program Jelita (Jelajah Wanita untuk Duafa) itu tutup usia pada pukul 16.30 WIB setelah sempat dirawat selama 14 hari di Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya.
Ibu empat anak itu dikenal sangat law profile. Sejak menjadi ketua TP PKK Sampang, dia selalu rutin turun ke masyarakat pedesaan. Termasuk juga rutin berbaur dengan anak yatim dan kaum duafa.
Salah satu program yang membekas bagi masyarakat Sampang yaitu program Jelita. Istri mantan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi itu saat turun ke lapangan selalu disempatkan bersilaturahmi dengan kaum duafa. (red)
