BANGKALAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan menutup paksa operasional warung daerah Terminal lama di wilayah Bancaran Kabupaten Bangkalan, Minggu, (26/03/23).
Penutupan sejumlah warung tersebut lantaran dikabarkan warga sering dijadikan tempat prostitusi dan jual beli minuman keras.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bangkalan Rudiyanto menjelaskan bahwa di tengah pelaksanaan ibadah bulan puasa pihaknya menerima aduan dari masyarakat jika warung tersebut bukan hanya dijadikan tempat usaha namun lebih dari pada kegiatan yang menentang kearifan lokal.
“Alhasil warung makanan semi permanen ini ditutup paksa oleh petugas gabungan Satpol PP dan Dinas Perhubungan, serta TNI-Polri. Karena sudah berikan peringatan tapi tidak diindahkan,” ujar Rudiyanto.
Tercatat ada enam warung makanan yang berada di terminal lama tersebut yang dilakukan penutupan oleh petugas karena seringkali berbuat onar alias dijadikan tempat amoral, menyediakan pekerja komersial dan menjual minuman keras hingga meresahkan warga.
Dia mengatakan, warung disegel dan ditutup terpaksa karena telah melanggar aturan norma agama, sosila dan peraturan daerah Bangkalan.
“Kami tidak menghalangi orang membuka usaha, tapi ushanya yang benar. Tapi kalau sudah melenceng norma agama, asusila dan peraturan daerah Bangkalan kita tindak,” tuturnya.
Selain petugas gabungan yang turun langsung ke warung- warung, para tokoh masyarakat juga menyaksikan penyegelan tersebut.
“Alhamdulillah bersama tokoh masyarakat, turun bersama, kita menunjukan memerangi hal itu (kemaksiatan),” terangnya.
Penutupan tersebut menurut Rudy tak hanya bersifat sementara, melainkan dilakukan secara terus-menerus jika dibuat aktivitas yang salah
“Penutupan tak hanya bersifat sementara, besok balik lagi bukan begitu. Ini seterunya agar tidak dibuat aktivitas yang salah. Warung yang telah melanggar aturan aktivitasnya akan terus diawasi oleh petugas Satpol PP Bangkalan,” tutupnya. (sam
