SAMPANG – Kericuhan tak terhindarkan saat pelaksanaan Turnamen sepakbola antar kampung anak usia dini di Desa Daleman, Kedungdung, Kabupaten Sampang, Jum’at (18/8/2023).
Kericuhan tersebut terjadi karena salah satu penonton melakukan protes kepada wasit saat Klub dari kampung Gadding dengan klub Morsongai tengah bertanding.
Penonton yang melakukan protes mengaku mempertanyakan kepada wasit sebab gol yang terjadi dianulir, namun tak lama kemudian dipukul oleh Sekretaris Desa (Sekdes) setempat.k
Agus (22), korban pemukulan membenarkan bahwa dirinya bertanya kepada wasit yang semula tidak mengesahkan gol dari klub Gadding ke gawang klub Morsangai, tiba-tiba disahkan ( menjadi gol) setelah diminta sekdes.
Menurut Agus, saat adu mulut dengan wasit, tiba-tiba Sekdes bernama Matjari ikut masuk lapangan dan langsung memukulnya sehingga pukulan keras yang menghujam wajahnya, ia mengalami luka robek di bagian bibir hingga berdarah.
“Saat saya bicara dengan wasit, tiba-tiba sekdes ini mukul ke bagian muka hingga bibir atas luka dan mengeluarkan darah,” tutur Agus dikutip dari Detik Jatim.
Tak terima dengan perlakuan itu, Agus didampingi keluarganya kemudian melaporkan ke polisi. Ini karena pelaku tak mau minta maaf dan malah menantang carok
“Andaikan sekdes minta maaf dan tidak mengucapkan bernada tantangan (carok) di depan banyak warga mungkin saya tidak akan melaporkannya,” ujar Agus.
Terpisah, Banit IV Sat Reskrim Polres Sampang Aiptu Soni Eko saat dikonfirmasi membenarkan korban telah melaporkan penganiayaan
“Kami sedang proses pelaporannya dan masih akan kami dalami semua yang sudah disampaikan pelapor,” kata Soni.
Usai melaporkan ke polisi, korban selanjutnya menjalani pemeriksaan visum di RSUD Sampang.
“Karena yang bersangkutan mengaku dipukuli, makanya kami minta dilakukan visum. Selanjutnya nanti akan kami lakukan proses penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya. (red)