SAMPANG, Bertempat di Kampus POLITEKNIK NEGERI MADURA (Poltera), sejumlah Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang, Madura, berkolaborasi dengan berbagai elemen melaunching kegiatan tanam rawat 10 ribu bibit pohon untuk menyikapi dan menghadapi cuaca ektrem saat ini.
Kegiatan yang berkonsentrasi untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup tersebut didukung oleh SKK Migas, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Politehnik Madura, Balai Persemaian Permanen (BPDAS) Brantas di Kemlagi Mojokerto, LPBI NU hingga Pemkab Sampang.
Dalam sambutannya, Ketua FPRB Sampang Moh. Hasan Jailani mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga ekosistem lingkungan agar suasana alam tidak bertambah ekstrem, sehingga ke depannya penanaman ini diharapkan dapat memperbaiki iklim dan oksigen terhadap lingkungan. Penanaman bibit pohon ini, bukan hanya sekadar seremonial saja, akan tetapi akan terus dipantau agar supaya terus tumbuh besar dan bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar, temasuk rencana penanaman di lokasi rawan banjir dan longsor.
“Ada sebanyak 10 ribu bibit pohon yang akan kami lakukan penanaman, untuk saat ini ada 60 hingga 70 bibit pohon produktif yang ditanam di area Poltera. Selanjutnya nanti diserahkan kepada komunitas untuk dilakukan penanaman di berbagai lokasi,” katanya.
Pihaknya mengungkapkan, aksi penanaman bibit pohon ini sudah dilakukannya setiap tahun dan sudah berlangsung selama 3 tahun terakhir. Aksi penanamannya dilakukan dengan melibatkan berbagai komunitas yang ada di Sampang untuk ikut serta peduli terhadap lingkungan. Dan saat ini pihaknya berkolaborasi pula dengan perusahaan migas seperti
“Sudah 3 tahun kami melakukan ini, awalnya dalam melakukan tanam ini kami harus berjejaring dengan semua elemen dan komunitas. Alhamdulillah malah dapat bibit gratis,” imbuhnya.
Sementara Human Resources SKK Migas Yustian Hakiki menyampaikan bahwa pihaknya tidak hanya eksplorasi migas, tetapi juga melestarikan lingkungan.
“Kita mengapresiasi terkait aksi penanaman ini, karena menjaga ekosistem dan penyerapan karbon dioksida sebab tananaman mampu melepaskan oksigen dan menjaga kelestarian lingkungan. Maka dari itu kami sangat mendukung sekali aksi tanam rawat ini, sebab kami tidak hanya eksplorasi migas saja, akan tetapi juga ikut serta melestarikan lingkungan,” jelasnya.
Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan Tristiandinda Permata menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung aksi ini sehingga nantinya dapat membangun ketercapaian Poltera terhadap indikator ruang terbuka hijau di areal kampusnya.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah ikut mendukung penghijauan di Poltera ini. Sebab dengan kegiatan ini juga turut serta dalam membangun ketercapaian Poltera terhadap indikator ruang terbuka hijau,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiawan juga menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tanam rawat ini, sebab merawat alam merupakan kewajiban semua pihak dalam rangka menjaga kondisi lingkungan dan berdampak positif bagi kehidupan di masa yang akan datang.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten saya sampaikan apresiasi yang luar biasa terhadap Forum PRB Sampang yang telah menggelar acara kegiatan ini. Aksi tanam ini memang harus menjadi tanggung jawab bersama mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan perawatan. Sebab hal ini merupakan hablum minal alam yakni harus menjaga memelihara alam dengan baik dengan melestarikan lingkungan. Maka kuncinya harus tanamkan kesadaran kepada semua elemen masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan dengan cara merawatnya,” ungkapnya. (Red)