Berita

Apresiasi Seni dan Budaya, Ini Pesan Kyai Atho’ pada Santri

Img 20181117 Wa0000
IMG 20181117 WA0000

SAMPANG – KH Athoulloh Bushiri mengingatkan para santrinya agar tidak terpengaruh dengan media sosial (Medsos) dan melupakan budaya sendiri. Hal itu disampaikannya pada acara Apresiasi Seni dan Budaya (ASB) di halaman PP Assirojiyah, Kajuk, Sampang, Madura, Jumat (16/11) malam.

“Umat Islam, khususnya santri jangan sampai monoton ke-Islamannya. Sehingga kaku dan lupa dengan budayanya sendiri yang Islami,” pesan pengasuh PP Assirojiyyah tersebut.

Menurut Kyai Atho’, sapaan akrabnya, santri boleh kemana saja tapi prinsipnya tetap harus santri, yakni tetap menggunakan budaya sopan santun sesuai dan perilaku yang Islami.
“Kenapa kita berpegang kepada budaya orang lain, sementara mereka tidak berpegang kepada budaya kita,” ucapnya.

Media sosial, sambung dia, juga punya andil besar terjadinya pergeseran budaya. Sehingga santri yang tidak mengerti tentang budayanya sendiri akan cepat terpengaruh.
“Kalau sudah terpengaruh, santri akan berperilaku tidak sesuai dengan kesantriannya,” ujarnya.

Jika hal itu terjadi, lanjutnya, santri akan lupa dengan budayanya sendiri dan cenderung meng-agungkan budaya orang lain. “Dampak negatif media sosial itu seolah-olah kita membuang budaya kita dan mengambil budaya orang lain,” imbuhnya.

Perlu diketahui, Apresiasi Seni dan Budaya merupakan agenda rutin PP Assirojiyyah setiap bulan Rabiul Awal, sekaligus memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara yang diikuti oleh ribuan santri ini juga menghadirkan Prof. KH. D Zawawi Imron, budayawan asal Sumenep, Madura. (MH)

Exit mobile version