Berita

Dampak Kecelakaan di Jabar, Kacabdin Sampang Perketat Izin Studi Tour Sekolah

Kepala Cabdin Provinsi Jatim Wilayah Sampang Mas'Udi Hadiwijaya.
Kepala Cabdin Provinsi Jatim Wilayah Sampang Mas'udi Hadiwijaya.

SAMPANG – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Provinsi Jatim Wilayah Sampang, mengimbau para Kepala Sekolah di bawah naungannya agar melakukan koordinasi jika ingin melaksanakan studi dan liburan keluar kota melibatkan para siswa.

Hal tersebut merupakan dampak terjadinya kecelakaan bus maut hingga menewaskan 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat.

Kepala Cabdin Provinsi Jatim Wilayah Sampang Mas’udi Hadiwijaya menjelaskan, setiap sekolah dibawah naungannya jika ingin melakukan perjalanan studi atau wisata liburan keluar daerah wajib melakukan koordinasi kepada Cabdin.

Hal ini bertujuan agar kegiatan studi atau liburan yang dilakukan oleh pihak sekolah benar – benar tidak ada pemaksaan dan Kepala Sekolah bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan.

“Terkait dengan hal itu kita sudah ada inbauan kepada para sekolah, kegiatam yang melibatkan siswa itu harus ada pemberitahuan kepada Kacabdin, artinya harus diantisipasi teruma kegiatan tersebut tidak ada pemaksaan kepada siswa dan harus betul dicek keamanannya mulai dari terkecil, dan itu harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Sekolahnya,” kata Mas’udi, Kamis (16/5/2024).

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Sampang, Sukardi mengaku sebelumnya terjadinya kecelakaan yang menewaskan siswa di Jawa Barat itu, dirinya sudah mengintruksikan agar siswa tidak melakukan liburan di luar kota.

Bahkan jika wali muridpun menginginkan liburan, dirinya tetap tidak memperbolehkan. Hal ini untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Untuk rekreasi sejak saya di SMAN 1, saya tidak pernah mengintruksikan, bahkan jika siswa mengajukan, itu saya larang. Meskipun wali murid mengiyakan pelaksanaan rekreasi saya tidak ijinkan,” kata Sukardi.

Sukardi menyampaikan dimomentum liburan siswa dirinya menekankan kepada siswa agar melakukan bimbingan belajar dengan harapan bisa menemukan bangku kulyah sesuai kompetensinya.

“Siswa sebelum pelepasan, tidak liburan keluar daerah malah kami berikan tugas dokumenter untuk melatih keterampilan agar saat keluar dari SMA dan di sarankan melakukan bimbingan belajar agar saat melanjutkan di perkulyahan sesuai dengan bidangnya,” pungkasnya. (red)

Exit mobile version