Berita

Petani Tembakau Sampang Dukung Bupati – Wabup Lanjutkan Kepemimpinan Periode Kedua

Foto Bersama Apti Sampang Usai Melakukan Tanam Raya Bersama Bupati Dan Wabup.
Foto bersama APTI Sampang usai melakukan tanam raya bersama Bupati dan Wabup.

SAMPANG – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi bersama Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat mendapat dukungan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di periode kedua.

Dukungan tersebut disorakan oleh Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sampang saat Gelar Tanam Raya Tembakau Musim Tanam 2023 di Desa Kamoning, Sampang, Selasa (13/6/2023).

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sampang dalam sambutannya mendukung program dan kebijakan yang pro terhadap petani.

“Kami siap mendukung kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati di periode selanjutnya,” soraknya.

Namun demikian, pihaknya berharap adanya Gudang Tembakau agar hasil tanam para petani mudah untuk dijual.

“Kami berharap dibangun Gudang yang bisa menampung hasil produksi para petani Sampang,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengatakan jika gelaran tanam raya tembakau ini merupakan momen baik bagi para kelompok tani tembakau di Sampang.

“Kami hadir untuk membantu masyarakat Sampang. Tanam tembakau banyak tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Sampang, hal itu merupakan wujud dari giatnya para petani untuk mendapatkan hasil yang memuaskan,” ungkapnya.

Ia menerangkan bahwa akan membatu petani mulai dari masa tanam bibit, perawatan, panen bahkan sampai pemasarannya.

“Banyak persoalan yang dihadapi mulai dari traktor, pupuk, bibit. Hal itu yang dikeluhkan petani,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan bahwa terkait alat pertanian, semuanya akan dibantu, asalkan para petani giat dalam melakukan usaha tani tembakau.

“Petani harus eksis dan bisa memanfaatkan semua bidang untuk mendukung pertumbuhan tembakau yang bagus,” tuturnya.

Tembakau Madura khususnya Sampang diharapkan juga tidak dimonopoli oleh salah satu kartel saja sehingga merugikan para petani.

“Awal tanam harga tinggi, pertengahan tanam harga mulai turun, dan ketika panen harga turun drastis, itu yang sering terjadi,” jelasnya.

Dirinya juga berharap petani tidak dimanfaatkan sebagai alat saja, sehingga diharapkan para petani menjual akhir dari hasil produksi, bukan menjual mentahnya saja.

“Semoga petani tembakau di Sampang nantinya bisa menjual tembakaunya dengan harga yang layak dan semestinya, agar susah payah yang dilakukan membuahkan hasil yang lebih dari kata setimpal,” pungkasnya. (dim)

Exit mobile version