SUMENEP – Niat Bupati Bangkalan dan Bupati Pamekasan memasukkan produk UMKM ke Indomart dan Alfamart bakal diuji. Karena rupanya Bupati Sumenep pun udah pernah nyoba juga. Dan hasilnya: Gak semudah itu Ferguso !!
Bupati Bangkalan dan Bupati Pamekasan harus baca ini nih. Pengalaman dan perjuangan UMKM Sumenep yang udah berusaha memasukkan produknya untuk tampil di rak-raknya Indomart.
Ceritanya, pada 2015 lalu Pemerintah Kabupaten Sumenep bikin kerjasama dengan dedengkotnya Indomart. Yaitu Indomarco Prismatama. Udah teken MoU segala gaes, sip lah pokoknya waktu itu. Ada 10 UMKM Sumenep yang bisa masuk dalam kerjasama itu dan bisa menjual produknya di Indomart.
“Saya harap Bupati Bangkalan dan Bupati Pamekasan bisa belajar pada kasus di Sumenep. Kami di Sumenep sudah mengawali mencoba masuk ke Indomart,” kata Fadel Abu Aufa, seorang pegiat dan penggerak UMKM di Kabupaten Sumenep.
Perlu-perlunya Fadel ini nelpon ke Taberita.com buat ngasih tahu kalo upaya UMKM masuk ke toko waralaba di kabupatennya belum membuahkan hasil. “Kalo Bupati Bangkalan dan Bupati Pamekasan belum ketemu sama menejemen Indomart dan Alfamart, berarti niat itu belum setengah jalan,” katanya.
Fadel lalu cerita masa lalunya yang remang-remang berkaitan UMKM yang kerjasama dengan Indomart itu. Katanya masukin produk UMKM ke Indomaret itu gampang-gampang susah kayak nyari jodo. Barang harus dikirim dulu ke gudang pusat Indomart Jawa Timur di Sidoarjo. Setelah itu baru dikirim lagi ke Indomart-Indomart seluruh Jawa Timur. “Sistemnya gitu. Bukan masukin toko indomaret dekat sini terus langsung dijual,” katanya.
Setelah perjalanan jauh itu produk akan dijual di toko indomart. Kalo ada yang laku dibayar, yang gak laku diretur ato dikembalikan. “Itu pembayarannya lumayan lama. Kalo pun Bupati Bangkalan mau bikin BUMD untuk nalangi ke produsen, sebanyak apa uang yang harus disiapin? Sementara perputarannya lama,” ujarnya.
Kembali ke pengalaman Fadel. Akhirnya karena perputaran uang dan ribetnya proses pengadaan stok, UMKM di Sumenep agak menyerah. Indomart pun menawarkan solusi. Yaitu menempati halaman Indomart untuk berjualan tanpa sewa alias gretongan. Dengan begitu UMKM bisa jual sendiri produknya dan diharapkan lebih cepat perputaran uangnya.
Ternyata eh ternyata, pola penjualan langsung di teras Indomart itu pun akhirnya bikin pelaku UMKM megap-megap. Karena mereka harus bikin etalase sendiri juga harus bayar orang untuk jaga dan ngelayanin. Iya kalo ada yang laku, kalo gak laku? Tekorrr gaes.
“UMKM yang belum mampu memenuhi syarat dan permintaan menejemen karena indomart dan alfamart sudah punya sistem. Sementara UMKM masih sangat tradisional. Pemerintah di sini (Sumenep) sudah berupaya maksimal tapi belum optimal hasilnya. Mudah-mudahan Bupati Bangkalan dan Pamekasan bisa belajar dari Sumenep dan menemukan celah,” kata Fadel.
Semoga Pak Bupati Bangkalan dan Bupati Pamekasan baca cerita ini. Ato minimal dibaca kepala dinas perindustrian perdagangan dan UMKM. Ato minimal lagi, dibaca stafnya supaya UMKM tetap semangat untuk bisa masuk Indomart ato Alfamart:/
Kalo gak dibaca yowes gak papa, gimana lagi.. Mungkin lagi kehabisan paket data;(ve)