Nah, berangkat dari sejarah bagaimana keputusan itu diambil, seringkali beberapa dari kita beranggapan bahwa penetapan bulan Muharram sebagai permulaan tahun Hijriah karena peristiwa hijrah Rasulullah terjadi pada bulan tersebut. Kalau kita mengacu pada Sirah Ibnu Hisyam, yang mana disitu dijelaskan bahwa Rasulullah memulai perjalanan hirahnya pada akhir bulan Shafar dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Maka, anggapan sebagaimana di awal jelas keliru.
Benar adanya bahwa peristiwa hijrah dijadikan sebagai patokan untuk memulai penanggalan Hijriah, dimana tahun kejadiannya dijadikan sebagai tahun pertama dalam penanggalan hijriah. Akan tetapi penetapan Muharram sebagai awal bulan dalam tahun Hijriah adalah karena alasan lain.
Ketika musyawarah tentang acuan tahun kalender tersebut telah mencapai kata sepakat, tak selesai disitu, para sahabat kemudian mengusulkan tentang bulan apa yang akan dijadikan bulan pertama dalam penanggalan Hijriah, beberapa diantaranya mengusulkan bulan Rabiul Awal, beberapa lainnya mengusulkan bulan Ramadhan, masing-masing dengan alasannya. Namun, akhirnya yang disepakati adalah bulan Muharram, karena beberapa alasan, yang diantaranya ialah pada bulan ini kaum muslimin telah pulang dari melaksanakan ibadah haji yang merupakan akhir dari rukun Islam yang lima. Wallahua’lam.