[tps_footer][/tps_footer]
PAMEKASAN – Dari empat atlet putra atau dua pasang yang mewakili Kabupaten Pamekasan di grand final Liga Bridge Siswa Nasional (LBSN) 2018 yang berlangsung dari tanggal 9 sampai 11 November di Jakarta Selatan, hanya sepasang atlet yang meraih juara.
Sepasang atlet tersebut atas nama Alif Naufal Basman dan Mohammad Fahru Rozi hanya mampu meraih juara harapan 2 kategori pasangan tingkat SMP. Sedangkan sepasang atlet lainnya atas nama Heri Purnomo dan Permadi Sulistyo yang bertanding di kategori tingkat SMA gagal mengukir prestasi.
Ketua GABSI Pamekasan, Abdul Kawi mengatakan, gagalnya sepasang atlet meraih prestasi di tingkat SMA itu, bukan karena faktor ketidakmampuan dalam berpikir, tetapi lebih kepada faktor grogi.
“Sebetulnya saya tidak puas, karena pada event-event sebelumnya dimana kegiatan liga itu dilaksanakan selama 8 bulan berturut-turut, itu atlet yang dikirim dari Pamekasan, secara garis besar dialam ranking penilaian oleh pengurus besar GABSI, itu sempat menjuarai rangking satu dua bulan berturut-turut,” ungkapnya, Senin (12/11).
Menurut Kawi, dengan hasil tersebut maka kedepan harus lebih intens lagi dalam memberikan ilmu kepada para atlet bridge di Pamekasan, serta juga diperlukan pendampingan dari psikolog guna meningkatkan rasa percaya diri mereka saat menghadapi kompetisi. (Ip)
