Berita

BMKG Sebut Kejadian Dentuman Suara Misterius Sumenep Pernah Terjadi di Jogja

Bmkg Saat Melakukan Penelitian Kejadian Di Sumenep. (Foto : Bpbd Sumenep)
BMKG saat melakukan penelitian kejadian di Sumenep. (Foto : BPBD Sumenep)

SUMENEP – Bunyi dentuman disertai getaran misterius di Desa Muncek Tengah, Lenteng, Sumenep, masih menjadi misteri, hingga saat ini belum diketahui suara tersebut.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto mengatakan bahwa kejadian seperti itu sebelumnya pernah ada di Gunung Kidul namun tak sama seperti yang ada di Sumenep.

“Kejadian seperti ini pernah terjadi di Jogja Gunung Kidul. Saat itu sekitar tahun 2008 itu pernah terjadi, tapi benturannya lebih keras, deng, deng begitu. Kalau ini kan bunyinya kecil tak, tak,” ungkapnya, Senin (14/8/2023).

Suwarto menyebut bahwa secara geologis tanah di Gunung Kidul dan Sumenep hampir sama dengan banyak batuan karst, dan batuan karst tersebut cenderung memunculkan rongga atau gua.

“Bisa jadi memang ada rongga di situ, kemudian ada material yang jatuh atau apa itu memang memerlukan kajian dan penelitian lebih lanjut, kalau dari ITS itu mungkin ada alatnya,” lanjut Suwarto.

Suwarto menceritakan dirinya pernah survei ke Gunung Kidul, selain itu ada juga peneliti-peneliti yang lain yang datang dengan tujuan dan maksud sama.

“Waktu itu kami juga survei ke sana. Banyak yang meneliti juga saat itu, dan hasil kesimpulannya sepertinya memang mengarah ke rongga-rongga itu tadi. Bisa jadi ada sumur bawah tanah atau ada gua bawah tanah,” ujarnya.

Hasil penelitian itu, memang tidak dirilis secara terbuka. Suwarto juga mendengar ada peneliti yang bahkan melakukan pengeboran. Dan hasilnya memang ada rongga di bawah tanah.

“Saya baca lagi katanya ada yang melakukan pengeboran, katanya memang ada rongga-rongga begitu. Bedanya kalau yang di Jogja itu (bunyinya) nggak teratur bunyinya seperti di Sumenep ini. Tapi kenceng bunyinya,” tandas Suwarto.

Dari literasi yang ada, pada 22 Desember 2022 terjadi dentuman misterius menghebohkan warga Gunungkidul. Bahkan dentuman itu juga terdengar hingga wilayah Wonogiri. Hingga kini belum diketahui sumber dan penyebab suara dentuman tersebut.

Namun Ahli geologi sekaligus dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, Jatmika Setiawan mengatakan suara dentuman itu bisa jadi berasal dari amblekan atau runtuhnya dinding gua bawah tanah dan kemudian membentur permukaan air bawah tanah.

Wilayah Gunung Kidul merupakan pegunungan karst yang terdapat endokarst dan eksokarst. Di lapisan eksokarst terdapat banyak bukit-bukit karst, sementara di endokarst terdapat sungai bawah tanah dan gua bawah tanah.

“Dentuman itu bisa terjadi karena amblekan (dinding gua) yang terjadi di bawah tanah. Jadi amblekan tapi bisa saja amblekan itu tidak sampai ke permukaan, jadi lapisan-lapisan batu gamping itu amblek tetapi bawahnya ada sungai bawah tanah sehingga terasa ada dentuman di permukaan,” tutupnya. (man)

Exit mobile version