SAMPANG – Keamanan data kembali menjadi perhatian serius setelah terungkap bahwa seorang peretas yang mengaku sebagai Milad Leeks menawarkan database Sampangkab.go.id melalui grup Telegram.
Kejadian tersebut membuat relawan TIK Kabupaten Sampang semakin mempertegas perlunya menjaga keamanan data.
Berdasarkan informasi yang diterima, Milad Leeks, seorang peretas yang aktif di dunia maya. Pihaknya menyebarkan informasi penjualan database Sampangkab.go.id.
Database tersebut berisi data sensitif terkait dengan Pemerintah Kabupaten Sampang. Penjualan ini dilakukan melalui grup Telegram yang diketahui sebagai tempat transaksi ilegal.
Relawan TIK Kabupaten Sampang yang terdiri dari para ahli teknologi informasi dan keamanan, Habas mengatakan bahwa kejadian tersebut menjadi catatan pentingnya keamanan data dan perlunya tindakan preventif yang lebih kuat dalam melindungi sistem informasi pemerintah.
Kebocoran data yang dibagikan oleh peretas seperti database SIMPEG dan SKP merupakan database kepegawaian BKPSDM yang notabene merupakan database Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Sampang.
“Kejadian ini memberikan peringatan penting tentang kerentanan data dan urgensi perlindungan keamanan. Perlunya meningkatkan langkah-langkah keamanan, termasuk pemantauan aktif, enkripsi data, dan tindakan pencegahan lainnya untuk melindungi data sensitif,” ungkapnya, Jum’at (02/06/23).
Ia menerangkan bahwa dalam era digital yang semakin kompleks, perlindungan data menjadi aspek yang krusial sehingga pihaknya memberikan rekomendasi untuk meningkatkan sistem keamanan di semua tingkatan.
“Situasi ini menekankan perlunya upaya bersama dari Pemerintah Daerah yaitu Diskominfo sebagai leading sektor kemudian relawan TIK Kabupaten Sampang, dan pihak terkait lainnya untuk memperkuat keamanan data,” tuturnya.
Pihaknya berharap, melalui kolaborasi yang kuat dapat mencegah insiden serupa di masa depan dan melindungi data yang sensitif dari penyalahgyunaan. (dim)