Politik

Diusung Banyak Partai, Bentuk Koalisi Ikonik Jihad

Screenshot 2019 01 22 07 43 12
Screenshot 2019 01 22 07 43 12

SAMPANG – Tepat setahun yang lalu, di bulan yang sama, Januari 2018. Para penantang pada Pilkada Serentak 2018 di Sampang mulai mendaftarkan dirinya. Desas-desus tentang partai apa mendukung siapa sudah berakhir. Masing-masing pasangan calon sudah mengantongi rekomendasi dari partai-partai pengusungnya.

Pendaftaran bakal calon bupati-bakal calon wakil bupati Sampang akan dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 8–10 Januari 2018. Namun, belum ada pasangan calon (paslon) yang mendeklarasikan secara terbuka. Sejauh ini memang ada pasangan bakal calon yang dipastikan maju. Pasangan yang sudah terbentuk baru dua.

Slamet Junaidi dan H. Abdulah Hidayat berhasil mengumpulkan jumlah dukungan partai lebih darfi cukup. Saat itu dibutuhkan palinf sedikit 9 kursi di parlemen untuk bisa maju jadi calon bupati dan wakil bupati. Maka, Jih Idi dan Jih Ab (sapaan H. Slamet Junaidi dan H. Abdulah Hidayat) mendaftar KPU diusung PPP, Partai Nasdem, PDIP, Golkar, dan PKS.

Setelah mendaftar ke KPU dan selesai segala proses administrasinya, Jih Idi dan Jih Ab mendeklarasikan pencalonan mereka. Keduanya menamakan diri sebagai pasangan JIHAD. Nama yang cukup ikonik dan gampang diingat masyarakat Sampang.

Bagi banyak orang di Sampang, nama Jihad tentu bukan hal yang asing. Sampang yang dikenal sebagai salah satu kabupaten paling religius di Madura jelas sangat akrab dengan kata itu. Kata yang berarti sungguh-sungguh dan bermakna semangat yang besar.

Pasangan Jihad tersebut kemudian mulai bergerilya mencari dukungan. Menurut peta politik saat itu, pasangan Jihad banyak mendapatkan dukungan dari para tokoh masyarakat, sejumlah tokoh ulama dan tentu saja kalangan kepala desa yang merupakan lingkungan Jih Ab sebelumnya di AKD (Asosiasi Kepala Desa) Sampang. (ano)

Exit mobile version