SAMPANG – Di Indonesia ini ada impor jagung gula kedele beras aja udah rame. Lah ini impor narkoba jenis sabu-sabu gaess. Barang yang jelas-jelas unfaedah dan bahaya bagi kesehatan dan meracuni anak muda.
Dan ngerinya lagi nih gaess, yang mendanai impor itu sabu- sabu ternyata sepasang suami istri asal Kabupaten Sampang, Adolf dan Erlin. Gak tanggung gaess, Adolf yang mungkin namanya Adolf Hitler dan istrinya itu mendatang 18 kg sabu-sabu dari Malaysia.
Duh, bukannya impor apa gitu yang lebih bermanfaat, ini malah impor sabu-sabu. Ini barang bukan cuma haram, tapi harom. Jauh lebih haram sampe jadi harom. Gemes deh sama kamu Dolf Adolf hhiiiiggghg (cubit pipinya)..
Upaya penyelundupan sabu-sabu 18 kg itu dibongkar dan digagalkan oleh BNNP Jatim. Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Budi Santoso mengatakan, Adolf dan Erlin diketahui merupakan bandar penyelundupan sabu-sabu dari Malaysia ke Surabaya itu. “Mereka menyelundupkan sabu-sabu itu dengan rute anjang dan estafet,” terangnya.
BNNP membongkar penyelundupan sabu-sabu itu ketika mulai dikirim melalui Dumai. Tim BNNP sebelumnya sudah melakukan pengintaian selama berbulan-bulan untuk menggagalkan transaksi harom itu.
BNNP menangkap lima orang dalam jaringan penyeludup sabu dari Malaysia ke Surabaya yang berhasil ditangkap BNNP Jatim. Kelima pelaku itu adalah Febriadi warga Dumai, Riau, Hasan asal Sampang, Madura, Andi Gunawan asal Dumai, Riau, Iskandar asal Rupat, Bengkalis, dan Wati Sriayu asal Brebes, Jawa Tengah. Setelah didalami BNNP Jatim mendapati pendanaan impor barang haram itu adalah Pasutri Adolf dan Erlin.
Apa ya yang ada di pikiran suami istri itu. Harusnya kalo punya duit banyak itu buat usaha yang lain aja. Ternak ayam kek, bikin warung makan kek, ato bikin pabrik sepatu buat anak-anak sekolah.
Tapi ya gitu itu gaess kalo orang udah pernah kena narkoba. Pikirannya jadi gak kreatif, bawaannya pengen duit banyak sama maboooooook aja. Awas loh gaess jangan sekali-kali kamu nyentuh narkoba. (ano)
Sumber: suryamalang.tribunews.com
