SAMPANG – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sampang Madura menggelar acara Refleksi September Hitam di Taman Wijaya Kusuma, Sabtu ( 23/9/2023).
Kegiatan tersebut digelar bertujuan untuk mengingatkan para kader-kader GMNI bahwa pada bulan September banyak teragedi yang terjadi dari masa ke masa dalam konteks Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Turut hadir dalam acara tersebut, belasan para pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Kabupaten Sampang, Dewan Pengurus Komisariat (DPK) GMNI Kabupaten Sampang dan seluruh kader GMNI se-kabupaten Sampang.
Kegiatan tersebut selain diisi dengan renungan lilin juga dikemas dengan pembacaan orasi dan teatrikal para kader GMNI.
Pasca prosesi Renungan Lilin, Ketua DPC GMNI Sampang Muis Pranoto menjelaskan bahwa Peringatan terhadap Peristiwa kelam yang lebih spesifik dalam bentuk pelanggaran HAM dan terjadi pada bulan September dari masa ke masa.
“Peristiwa kelam yang terjadi seperti Tragedi Pembantaian era 1965 – 1966, Tragedi Tanjung Priok pada tahun 1984, Tragedi Semanggi pada tahun 1999, Pembunuhan Munir pada tahun 2004 serta Kebrutalan Aparat pada Aksi Reformasi yang terjadi pada tahun 2019, negara harus memenuhi tanggung jawabnya,” ujar Muis dengan penuh semangat.
Ditambahkan olehnya September Hitam tersebut sebagai bentuk edukasi kepada Publik untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghormati HAM sekaligus membangun Solidaritas bagi Keluarga korban Pelanggaran HAM. (amr)
