Polres Bangkalan bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop Umdag) Bangkalan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di empat SPBU, usai muncul keluhan warga bahwa motor mereka mogok setelah mengisi BBM jenis pertalite.
Sidak dilakukan di SPBU Socah, Kota Bangkalan, Bancaran, dan Junok, dengan fokus memeriksa kandungan bahan bakar dan volume BBM.
Hasil awal menunjukkan bahwa kandungan pertalite masih sesuai standar Pertamina, yakni memiliki Research Octane Number (RON) 90, sedangkan pertamax tetap RON 92.
Sekretaris Diskop Umdag Bangkalan, Agung Firmansyah, memastikan bahwa dari hasil pemeriksaan lapangan tidak ditemukan campuran air maupun etanol dalam pertalite yang beredar.
“Insyaallah untuk pertalite dan pertamax aman digunakan untuk kendaraan,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejauh ini belum diketahui penyebab pasti motor warga mogok setelah mengisi pertalite. Warga yang mengalami hal serupa diminta melapor ke Diskop Umdag atau pihak kepolisian agar bisa ditelusuri lebih lanjut.
“Kami belum tahu sepeda yang mengalami brebet itu mengisi BBM di mana, makanya laporkan ke kami dan akan kami tindak lanjuti,” tambahnya.
Meski dinyatakan aman, sejumlah pengelola SPBU mengaku menemukan perbedaan aroma pada pertalite yang baru datang.
Supervisor SPBU Junok, Sugianto, mengatakan bahwa bau pertalite lebih menyengat dibanding sebelumnya, meski warna cairannya masih sama.
“Dalam beberapa hari terakhir baunya menyengat tidak seperti sebelum-sebelumnya,” ujarnya.
Perubahan aroma tersebut membuat sebagian pelanggan beralih menggunakan pertamax, karena khawatir pada kualitas pertalite keluaran terbaru.
“Sekarang pembeli pertalite menurun, banyak yang pilih pertamax,” tandasnya.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Robert M.V. Dumatubun, menjelaskan bahwa seluruh distribusi BBM dilakukan melalui mekanisme kontrol mutu yang ketat. Ia memastikan tidak ada pengoplosan atau perubahan formula resmi tanpa uji laboratorium.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian dan dinas perdagangan daerah untuk menindaklanjuti laporan-laporan dari masyarakat terkait dugaan BBM bermasalah.
Sumber resmi: Radarmadura, Kompascom