SAMPANG – Gempa bumi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kejadian Kamis (11/10) dini hari di sebagian Madura harus menjadi pelajaran supaya kita selalu waspada.
Supaya tahu bagaimana mengantisipasi dampak gempa, sangat diperlukan pengetahuan yang lebih luas tentang gempa. Di antaranya tentang tingkat kekuatan dan dampaknya. Berikut hasil penelusuran taberita.com dikutip dari kaskus.co.id.
Skala ini diusulkan oleh fisikawan Charles Richter. Untuk memudahkan orang dalam menentukan skala Richter, tanpa melakukan perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana ini.
Gempa < 2.0 SR : Gempa kecil, tidak terasa.
Gempa 2.0- 2.9 SR : Tidak terasa, namun terekam oleh alat.
Gempa 3.0 – 3.9 SR : Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan.
Gempa 4.0 – 4.9 SR : Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar.
Gempa 5.0 – 5.9 SR : Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil.
Gempa 6.0 – 6.9 SR : Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km.
Gempa 7.0 – 7.9 SR : Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas.
Gempa 8.0 – 8.9 SR : Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil.
Gempa 9.0 – 9.9 SR : Menghancurkan area ribuan mil.
Gempa > 10.0 SR : Belum pernah terekam
Perlu diingat bahwa perhitungan Magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama. (mad)