BANGKALAN-Bencana kekeringan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur belum teratasi dengan baik. Seperti yang dialami warga Desa Konang, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan.
Pantauan taberita.com, untuk kebutuhan mandi dan cuci pakaian, warga harus berjalan kaki sejauh 1 kilo meter menuju sungai yang masih menyisakan sedikit air. Meski airnya tidak layak, mereka tetap antri dengan warga lainnya untuk mendapatkan air tersebut.
“Sekitar dua bulan lebih sungai di desa kami kering kerontang, mas,” ujar H. Hodri, warga setempat, Sabtu (13/10).
Menurut dia, untuk mengatasi persoalan air bersih, warga yang mampu, terpaksa membeli air bersih seharga Rp 350.000 per tangki. “Bagi warga yang tidak mampu, terpaksa memanfaatkan air sungai, meskipun tidak layak,” ilanjutnya.
Hodri mengaku, hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah untuk mengatasi bencana kekeringan di desanya. “Dulu pernah 1 kali ada droping air bersih dari pemerintah, tapi sampai sekarang belum ada lagi,” jelasnya.
Dia berharap kondisi ini segera direspons Pemkab Bangkalan. Terlebih beberapa desa di Kecamatan Konang, tergolong bencana kekeringannya cukup kritis.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan Rizal Moris mengatakan, pihaknya telah mengetahui kondisi warga yang kesulitan mendapatkan air bersih di beberapa desa di Kecamatan Konang.
Menurut dia, droping air bersih bukan solusi mengatasi bencana jangka panjang seperti kekeringan yang dialami warga desa di kecamatan Konang. Bencana jangka panjang, kata Rizal, dapat diatasi dengan penyediaan sarana prasaran seperti pengeboran dan pipanisasi.
“Kita harus melibatkan kades, camat dan dinas teknis,” singkat Rizal. (Tia/Aw)