Berita

Pesimis PAD Pasar di Bangkalan Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Img 20181025 Wa0003
IMG 20181025 WA0003

BANGKALAN – Dinas Perdagangan Bangkalan harus pasang badan dalam memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar. Banyak masalah yang menyebabkan PAD pasar tidak mencapai target, salah satunya pedagang pasar mulai gulung tikar.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) kabupaten Bangkalan Budi Utomo mengatakan, pedagang pasar mulai tidak bergairah dalam memasarkan barang dagangannya. Itu terjadi di beberapa pasar dengan kondisi infrastruktur kurang memamdai. Seperti bangunan pasar banyak yang rusak, kondisi kebersihan pasar tidak terurus baik, dan kelonggaran kepemilikan hak pakai kios dan los.

“Pedagang banyak yang mengeluh karena kondisi pasar kumuh dan tidak terurus. Itu menyebabkan pedagang tidak betah,” kata Budi kepada taberita.com, Kamis (25/10/2018).

Di sisi lain, kondisi tersebut berdampak pada sepinya pasar karena pembeli lebih memilih pasar modern. Alasannya pasar tradisional dinilai tidak terkelola dengan baik. “Makanya para pedagang di pasar semakin sepi dan kesulitan untuk membayar retribusi,” ungkapnya.

Dari itu, Budi pesimis memenuhi PAD pasar tahun ini. Secara terang-terangan, pihaknya mengaku tidak bisa memenuhi target retribusi pasar untuk mendongkrak PAD.

Menurut dia, tahun ini PAD pasar ditarget kurang lebih Rp 4,7 miliar. Tapi hingga saat ini realisasinya masih 60 persen atau Rp 3,5 miliar. “Masih kurang sekitar 40 persen. Kami pesimis tahun ini bisa mencapai target,” keluhnya.

Menanggapi itu, Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Asis mengatakan, capaian PAD pasar bisa dievaluasi dari hitungan capaian PAD sebelumnya, sehingga mudah membenahi.

“Kalau pesimis tapi tidak diketahui penyebab dan alasannya kan aneh,” singkat politisi Partai Demokrat ini. (Tia)

Exit mobile version