Berita

35 Anggota DPRD Bangkalan Mangkir Saat Rapat Paripurna Pidato Kenegaraan Presiden 

Suasana Berlangsungnya Rapat Paripurna Istimewa Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Di Kantor Dprd Bangkalan.
Suasana berlangsungnya rapat paripurna istimewa mendengarkan pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di Kantor DPRD Bangkalan.

BANGKALAN – Penyakit tahunan minimnya kehadiran anggota legislatif saat paripurna istimewa tubuh lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan, nyaris tak terobati.

Pasalnya, setiap rapat paripurna istimewa mendengarkan pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekan RI, nyaris banyak anggota DPRD Bangkalan yang tak hadir seperti halnya yang terjadi, Rabu (16/8/2023).

Pantauan di lokasi, hanya terdapat 15 orang dari sebanyak total 50 anggota DPRD Bangkalan beserta pimpinan dewan yang hadir pada acara paripurna tersebut.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bangkalan Fadhur Rosi sangat menyayangkan terhadap anggota DPRD yang banyak tidak hadir pada paripurna istimewa ini.

Menurutnya, anggota yang tidak hadir pada paripurna istimewa ini menunjukkan rasa nasionalisme masih kurang karena merupakan bentuk penghormatan dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara serta para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan.

“Harapan kami kedepan terhadap semua anggota, ayoklah kesampingkan dulu acara keluarga, karena ini urusan negara,” ujar Fadhur Rosi saat di wawancarai, usai mengikuti paripurna istimewa.

Ditanya dalam segi tata tertib, Fadhur mengaku tidak ada ketentuan yang mengikat, dalam artian yang diwajibkan itu hanya di rapat paripurna DPRD saja.

“Di tatib tidak ada ketentuan wajib, karena ini hanya mendengarkan pidato kenegaraan saja, akan tetapi ini merupakan tanggung kita dan bentuk penghormatan kita terhadap bangsa dan negara serta para pahlawan terdahulu,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan Effendi menyebutkan bahwa banyaknya anggota dewan yang tidak hadir pada paripurna istimewa kali ini disebabkan karena jarak tempuh para anggota yang jauh dari kantor DPRD dan sering memiliki agenda pribadi saat pagi hari.

Selain itu, Effendi beralasan bahwa lembaganya tersebut merupakan lembaga politik, sehingga para anggotanya pun juga memiliki alasan secara politik.

“Sekarang kan sudah masa-masa politik, jadi mungkin itu yang menjadi alasan temen-temen,” pungkasnya. (ang)

Exit mobile version