Itu baru salah satu contoh. Pernah nonton film Chappie? Sedih bro. Atau film I Robot? Ghost in the Shell? Lantas kenapa tiap film-film mengenai AI Robot selalu sedih? Ya itu tadi. Karena sebuah robot tak punya hati dan perasaan, karena mereka mempelajari perilaku manusia, jadilah mereka seperti manusia. Dan endingnya selalu menuntut persamaan hak. Belum lagi AI Robot yang kejam seperti di film AI. Itu cuma sedikit saja film-film mengenai AI. Yang spektakuler tentu saja Terminator!
AI, adalah buah dari kecerdasan manusia. Bagaimana sebuah komputer dibangun hanya dengan algoritma 0 dan 1, bisa menjadi sebuah AI. Dan kini, AI banyak dipakai di bidang kedokteran, ekonomi, fisika dan biologi, sampai militer. Yang terakhir inilah yang ditakutkan. Ketika sebuah Robot AI menjadi cerdas dan bisa mempelajari perilaku manusia, maka tak mustahil mereka akan menciptakan diri mereka sendiri, mengkloning diri mereka dengan cepat, memproduksi untuk membangun kekuatan, dan akhirnya menguasai dunia!
Bukan cuma 1 atau 2 orang yang mengkhawatirkan hal ini. Bukan cuma Bill Gates sang pemilik Microsoft. Awal November 2017, fisikawan Inggris Stephen Hawking mengatakan, kecerdasan buatan akan melampaui kemampuan manusia dan menciptakan sebuah bentuk baru kehidupan.“Saya takut kecerdasan buatan akan menggantikan manusia secara keseluruhan. Mereka layaknya virus komputer yang dapat mengembangkan kemampuan dan mereplikasi diri,” ujar Hawking kepada Wired.
Pada 2014, Hawking mengatakan kepada BBC bahwa perkembangan kecerdasan buatan dapat menjadi penanda akhir umat manusia.
Bahkan CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, Tony Stark si Iron Man dalam kehidupan nyata, sempat mencuit, “Jika Anda tidak peduli dengan keamanan AI (kecerdasan buatan), sebaiknya Anda peduli. Resikonya lebih besar dari Korea Utara.” Musk bahkan sampai menyumbangkan dana sebesar 10 juta dolar AS untuk Future of Life Institute, lembaga yang yang dibentuk dengan tujuan memitigasi risiko yang ditimbulkan pengembangan kecerdasan buatan.
Berlebihankah? Nampaknya tidak. 10 February 1996, sebuah proyek IBM yang diberi nama Deep Blue, berhasil mengalahkan pecatur handal dunia Gerry Kasparov dalam pertandingan catur 6 babak. Ternyata program Deep Blue dapat mempelajari setiap langkah Gerry Kasparov! Mempelajari! Inilah kunci dari sebuah AI. Dan ini biang utama ketakutan manusia akan AI. Mereka mempunyai kemampuan untuk belajar dengan cepat!