SAMPANG – Petani di Sampang sempat kesulitan mendapatkan mendapatkan pupuk pada masa tanam pertama akhir Desember hingga awal Januari 2024.
Kesulitan para petani tersebut diduga karena dalam penebusan menggunakan sistem aplikasi.
Kepala Disperta KP Sampang Ir. Suyono menyampaikan bahwa alokasi pupuk khususnya untuk jenis urea yakni 20 ribu ton.
“Dari 20 ribu ton pupuk tersebut masih terserap 2 ribu ton pupuk,” Senin (04/3/2024).
Pihaknya menyampaikan bahwa kesulitan mendapatkan pupuk subsidi karena faktor aplikasi yang rata – rata para petani belum bisa menerapkan.
Namun, penerapan dalam penebusan pupuk kata Suyono saat ini sudah berubah, lebih mudah dan praktis.
“Para petani hanya bisa membawa KTP dan sudah terdaftar di e alokasi saat menebus pupuk di kios, bisa perorangan atau melalui ketua kelompok tani,” terangnya.
Suyono menambahkan bahwa dalam penebusan bisa melalui dengan dua cara datang sendiri ke kios atau bisa melalui ketua kelompok tani syaratnya dengan KTP dan surat kuasa.
“Sementara bagi petani yang sudah meninggal dan masih terdaftar di alokasi bisa diwakilkan ke ahli warisnya dalam penebusan pupuk ke kios,” pungkasnya. (red)