SAMPANG – Aplikasi Sistem Informasi Masjid (SIMAS) milik Kementrian Agama (Kemenag) diduga menjadi pemicu maraknya penipuan terhadap pengurus Mushola dan Masjid di Kabupaten Sampang.
Sejauh ini terdapat 6 mushalla dan masjid yang telah menjadi sasaran penipuan, dengan modus menyamar sebagai salah satu pejabat daerah untuk memberikan bantuan.
Diantaranya, Mushalla AL-MABRUR, Al- Ikhlas, An-Nor, Al-Mubarok Desa Gunung Rancak dan Al-Mawaddah Desa, Jelgung, Kecamatan Robatal, termasuk Masjid Raudhatul Jinan, Kecamatan Ketapang, Sampang.
Kasi Bimas Islam Kemenag Sampang Syaifuddin mengatakan telah mengetahui adanya penipuan tersebut karena di akhir pekan kemarin terdapat beberapa pengurus mushalla yang melapor.
“Ini bukan kebocoran data tapi mudahnya untuk mengakses data mushalla dan masjid di aplikasi SIMAS, aplikasi ini, juga menginformasikan alamat mushalla,” ujarnya, Selasa (5/9/2023).
Lebih lanjut, pihak kemenag Sampang akan segera memberikan masukan kepada Kemenag Pusat untuk lebih memperketat Aplikasi SIMAS agar tidak disalahgunakan oleh oknum seperti yang terjadi saat ini.
“Untuk masukannya seperti memberikan sandi khusus agar tidak mudah diakses oleh publik,” terangnya.
Menurutnya, untuk peristiwa ini pihaknya juga menjadi korban karena telah mengakses data Kemenag, namun sementara masih belum ada inisiatif melaporkan ke pihak kepolisian.
“Kami belum koordinasi dengan pemerintah daerah, terutama Sekdakab yang namanya menjadi modus penipuan,” pungkasnya. (amr)