tutup
ght="300">
Berita

Diduga Ada Kongkalikong Dengan Kontraktor, Kantor ULP Bangkalan Didemo

×

Diduga Ada Kongkalikong Dengan Kontraktor, Kantor ULP Bangkalan Didemo

Sebarkan artikel ini
Forum Analisis Kebijakan dan Transparansi Aktual saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor ULP Bangkalan.
Forum Analisis Kebijakan dan Transparansi Aktual saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor ULP Bangkalan.

BANGKALAN – Forum Analisis Kebijakan dan Transparansi Aktual melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) LPSE Bangkalan, Senin, (18/09/23).

Puluhan massa itu menuding ULP Bangkalan telah melakukan kongkalikong dalam pelaksanaan tender proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

Koordinator Aksi Ridhoi Nababan menjelaskan bahwa pihaknya banyak menerima keluhan dan kejanggalan dalam pelaksanaan proses lelang proyek yang dilakukan oleh ULP LPSE Bangkalan.

“Banyak penawaran yang janggal seperti penawaran dari peserta tender yang mencapai 20 persen, ini tidak wajar, jangan sampai ada pengkondisian atau kongkalikong,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya menuntut ULP Bangkalan bekerja secara profesional sesuai ketetapan regulasi dan tidak ada kongkalikong antara pegawai ULP dengan oknum kontraktor.

Baca juga  Wonder Women Kades Banyuates, Ekspose Desanya dengan Website

“Kami menuntut agar ULP membuka secara transparan proses tender, apakah sudah sesuai aturan atau benar terjadi ada kongkalikong,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Pengadaan (ULP) Bangkalan Moch Ridwan menepis tuduhan Forum Analisis Kebijakan dan Transparansi Aktual.

Pihaknya juga mempertanyakan bentuk data penyelewengan yang dituduhkan terhadap lembaga ULP Bangkalan.

“Makanya saya katakan datanya yang dibawa ini harus akurat, jadi jangan hanya menciptakan stigma negatif terhadap lembaga ULP Bangkalan,” ujarnya.

Sebab ketika yang berbicara merupakan data empiris maka dapat diselaraskan dimana yang kurang benar dan yang perlu diperbaiki.

Ridwan menegaskan dan berkomitmen serta memastikan seluruh pegawai dan dirinya sebagai Kepala ULP mempunyai akal sehat yang normal.

Baca juga  DPC GMNI Sampang Gelar Refleksi September Hitam

“Kami tidak mau bermain-main apalagi banyak teman-teman yang berhadapan dengan aparat hukum sehingga kami tegaskan sampai tuntas berada pada jalur regulasi yang sesuai peraturan meski terdapat banyak pihak yang menerka terhadap kami macam-macam,” terangnya.

Namun, menurut Ridwan, dengan kondisi itu, justru menjadikan pendorong bagi ULP Bangkalan untuk bekerja lebih secara profesional.

“Sekali lagi, kami tidak mau main-main dan berkompromi dengan siapapun, profesional adalah harga diri karena kami tidak mau menukar jabatan dengan persekongkolan jahat yang berusaha mengelabui kami dengan acara apapun,” tegasnya. (ang)