tutup
ght="300">
Ekonomi

Harga Garam di Sampang Diprediksi Naik

×

Harga Garam di Sampang Diprediksi Naik

Sebarkan artikel ini
Salah Satu Tambak Garam Di Sampang.
Salah satu tambak garam di Sampang.

SAMPANG – Harga garam di Kabupaten Sampang diprediksi akan mengalami kenaikan akibat dari cuaca yang tak menentu beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, harga garam mengalami penurunan drastis hingga mencapai Rp 150 ribu per sak, namun saat ini naik menjadi Rp 450 ribu per sak.

“Selama beberapa bulan terakhir yang cerah tanpa hujan, pasokan garam berlimpah dan menyebabkan harga turun hingga Rp 150 ribu,” ungkap Kodir, seorang warga Desa/Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Selasa (11/7/2023).

Namun, karena kondisi cuaca belakangan ini mendung bahkan hujan, produksi garam tiba-tiba terhenti. Ironisnya, hal ini justru mengakibatkan kenaikan harga garam yang signifikan.

Baca juga  Pertama Kali Kata "Menang" Dipakai dalam Pemilu

“Hujan kemarin telah mengubah harga garam di pasar, dan memang meningkat cukup tinggi. Namun, jika cuaca terus panas, produksi garam akan melimpah dan harga garam akan turun kembali,” jelasnya.

Di sisi lain, Sukron, pemilik lahan garam di Desa Disanah, Kecamatan Sreseh, Sampang, menyatakan bahwa meskipun hujan deras terjadi beberapa waktu lalu, hal itu tidak mengganggu produksi garam masyarakat karena petani masih dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.

“Hujan yang terjadi kemarin tidak berdampak pada kondisi lahan garam, sehingga kami masih bisa melanjutkan produksi garam meskipun sedikit terganggu saat hujan,” terangnya.

Ia berharap agar harga garam tetap stabil sepanjang tahun ini hingga akhir musim kemarau. Pasalnya, kenaikan harga tersebut menguntungkan petani garam.

Baca juga  H-1 Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok di Pamekasan Meroket

“Kami berharap harga garam tidak mengalami penurunan drastis lagi sampai akhir musim produksi,” tandasnya. (red)