BANGKALAN– Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin mulai bergerak cepat. Salah satunya untuk memperbaiki kualitas kesehatan di Bangkalan.
Pelayanan di Rumah Sakit A. Syamrabu Bangkalan menjadi salah satu perhatiannya. Dia mengambil langkah yang cukup mengagetkan banyak pihak untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di RS tersebut.
Tertanggal 2 Oktober 2018, Ra Latif (sapaannya) menerbitkan Surat Keputusan yang di dalamnya menyatakan pencopotan Direktur Utama RS A Syamrabu, drg. Yusro. “Kesehatan dan pendidikan merupakan dua hal mendasar dari tujuan pembangunan ekonomi. Kami ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait pelayanan rumah sakit,” tegas Ra Latif.
Dia menyatakan, selama masa kampanye telah banyak mendengar informasi mengenai kurang baiknya pelayanan di RS tersebut. Juga mengenai seringnya terjadi kesalahan diagnosa penyakit yang diderita pasien.
“Keluhan-keluhan masyarakat mayoritas seputar tidak akuratnya hasil diagnosa. Beberapa pasien divonis menderita liver. Namun setelah dibawa ke Surabaya, pasien menderita kanker,” ungkapnya.
Tahun lalu, sambunya, ada pasien diberi obat liver karena hasil pemeriksaannya demikian. Tapi malah semakin sakit. Setelah dibawa ke Surabaya, ternyata sakit usus buntu. “Termasuk pasien BPJS yang tidak segera dilayani. Urusan administrasi, biarlah belakangan karena ini menyangkut nyawa orang. Beda dengan pelayanan KTP,” tegasnya.
Lalu apa isi SK pencopotan Dirut RS tersebut?
SK bernomor 862/195/433.202/2018 itu menyebutkan, membebaskan sementara dari Jabatan Direktur RS A Syamrabu pada drg Yusro. “Kami akan fokus memeriksa Ibu Yusro terkait administrasi, kinerja, dan pelayanan,” tandas Ra Latif. (mad)
