SAMPANG – Sapa aja yang mendaku sebagai warga Madura, pasti tahu H. Sahid. Meski cuma sekadar tahu namanya aja.
Tapi kalo udah tahu namanya, pasti akan tahu juga sepak terjangnya. Bisa dibilang, H. Sahid adalah penjaga tradisi Madura dalam budaya. Dia juga adalah God Father bagi banyak pihak yang bernaung padanya.
H. Sahid tinggal di Kecamatan Ketapang. Wilayah utara Sampang. Di daerah ini namanya sangat besar. Dia adalah tokoh paling berpengaruh di kawasan utara.
Sosoknya yang tinggi besar dan relatif pendiam, membuatnya sangat disegani. Segala hal berkaitan kelangsungan hidup di kawasan utara nyaris tak satu pun lepas dari pengawasannya. Segala hal akan berjalan dengan izin darinya.
Bukan hanya disegani di Kecamatan Ketapang, sejak lama H. Sahid sudah banyak jadi perhatian Madura, Jawa Timur bahkan nasional. Pengaruhnya secara politik sangat besar. Tak heran jika nama H. Sahid gak pernah absen dari berbagai urusan politik lokal hingga nasional.
H. Sahid Ikut Kerapan Sapi Sejak 1960
Ada satu hal yang juga bikin H. Sahid begitu dikenal. Yaitu keterlibatannya dalam memelihara kebudayaan Madura: kerapan sapi. Taberita pernah berkunjung ke salah rumahnya di Kecamatan Ketapang. Di tempat itu H. Sahid memelihara beberapa sapi kerapan.
H. Sahid bercerita sudah ikut serta dalam Kerapan Sapi Gubeng sejak tahun 1960. Sampai Kerapan Sapi Gubeng naik tingkat jadi Kerapan Sapi Piala Presiden pada 1980-an, H. Sahid tak pernah absen mengikutkan sapi kerapnya.
Jet Matic, begitu H. Sahid memberi nama sapi kerapnya yang pernah beberapa kali memenangkan Piala Presiden. Jet Matic pernah dihargai mencapai 1 miliar karena sering menang kerapan. Tapi H. Sahid gak tertarik menjualnya.
Kemenangan Jet Matic begitu melekat di kalangan pecinta kerapan sapi. Begitu juga H. Sahid, pemilik sapi juara itu.
Kini H. Sahid telah tiada. Komplikasi menyerang kesehatannya hingga menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Premier Surabaya pada Jumat 29 Maret 2019 jam 11.00.
Almarhum sudah banyak berbuat untuk daerahnya. Untuk Ketapang, Sampang, Madura utara, Madura dan Jawa Timur. Telah sekian lama menjadi benteng kebudayaan Madura dan terlibat langsung di dalamnya.
Selamat jalan Aba Sahid… (ano)