tutup
Travel

Konsep Wisata “Triple S” yang Gak Boleh Berkembang di Madura

×

Konsep Wisata “Triple S” yang Gak Boleh Berkembang di Madura

Sebarkan artikel ini
Prof Syukur 1 2.Jpg Konsep Wisata “Triple S” Yang Gak Boleh Berkembang Di Madura
Gambar fb @Madura Vacation - Taberita.com

SUMENEP – Pariwisata di Madura sekarang mulai berkembang. Udah banyak tempat-tempat keren mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan sampai Sumenep. Baik wisata yang alami maupun wisata rekayasa yang dibuat sama manusia.

Kita kan masih ingat ya bahwa Madura dulu sangat terkenal sama wisata religiusnya. Sekarang sudah gak cuma wisata religi, tapi sudah banyak wisata lainnya. Atas perkembangan wisata itu, seorang Profesor asli Madura yang jadi Guru Besar di Universitas Negeri Malang mengingatkan agar wisata di Madura jangan sampai kebablasan.

“Nanti ketika pariwisata semakin berkembang di Madura dan makin banyak wisatawan asing yang datang lalu terjadi tiga 3 itu. Sea Sun Sex. Laut, matahari dan tersedia perempuan bayaran. Kalau itu terjadi Madura akan hancur. Tolong itu ditekankan dan kalau ada wacana pemerintah menuju ke sana seabaiknya teman-teman mencegah,” ujar Prof. Dr. H. Abdus Syukur Ghazali MPd.

Img 20240409 Wa0073 Konsep Wisata “Triple S” Yang Gak Boleh Berkembang Di Madura

Pernyataan itu disampaikan pria asli Pamekasan itu saat berkunjung ke Pulau Gili Genting bersama Alumni SMA Pamekasan Tahun 1968. Divideokan oleh Mimin @Madura Vacation di facebook dan youtube.

Prof. Abdus Syukur Ghazali menegaskan jangan sampai di Madura terjadi wisata yang menghalalkan sex bebas. Sebab, bukan hanya moral yang akan jatuh dan perempuan Madura menjadi tidak berharga. “Lalu yang akan terjadi nanti azab dari Allah Subhanahuwata’ala. Itu pesan saya,” tuturnya di akhir video yang berdurasi 1 menit itu.

Baca juga  Bupati Sumenep Bangun Gedung DPRD Baru Dengan Anggaran Rp 100 Miliar

Berdasarkan jejak digitalnya di internet, Prof. Abdus Syukur Ghazali memang merupakan seorang akademisi asli Madura yang kerap mewanti-want agar Madura tetap sebagai Madura. Saat Jembatan Suramadu mulai beroperasi, Guru Besar bidang pengajaran Bahasa Indonesia itu mengingatkan agar jangan terjadi kooptasi budaya di Madura.

Gitu gaess.. Maka perkembangan wisata Madura yang makin rame ini kita harapkan bareng-bareng supaya tidak berkembang ke arah yang negatif. Sehingga kemungkinan munculnya puskesmas – puskesmas baru tidak sampai terjadi. Tahu puskesmas ??  Pusat Kesenangan Mas-mas. Ini puskesmas negatif, bukan puskesmas positif yang buat tempat ngobati orang sakit itu.  (ve)