tutup
Berita

Pimpinan KPK Dorong Mahasiswa UTM Jadi Pegiat Anti Korupsi

×

Pimpinan KPK Dorong Mahasiswa UTM Jadi Pegiat Anti Korupsi

Sebarkan artikel ini
Pimpinan Kpk Nurul Ghufron Saat Mengisi Seminar Nasional Di Kampus Utm.
Pimpinan KPK Nurul Ghufron saat mengisi seminar nasional di Kampus UTM.

BANGKALAN – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Dr. Nurul Ghufron mengisi materi Seminar Nasional Anti Korupsi pada Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Trunojoyo Madura (FH UTM), di Aula Syaikhona Muhammad Kholil lantai 10 Gedung Rektorat, Rabu, (31/05/23).

Dalam kesempatan itu, Dr. Nurul Ghufron menjelaskan pentingnya peran mahasiswa dalam mencegah korupsi melalui peningkatan kesadaran sejak dini mahasiswa harus berupaya membentuk karakter leader anti korupsi dengan produktif dan agamis.

Img 20240409 Wa0073 Pimpinan Kpk Dorong Mahasiswa Utm Jadi Pegiat Anti Korupsi

“Harapan kami kepada mahasiswa, khususnya terhadap mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura agar memiliki kepedulian untuk menjadikan dirinya agen-agent anti korupsi,” ujar pria asal Kabupten Sumenep itu.

Menjadi agent anti korupsi Menurut Ghufron harus melakukan tindakan adil dari hal- hal perbuatan kecil seperti mematuhi aturan dikampus.

Untuk mencegah Korupsi, KPK menurutnya akan melakukan sebuah kegiatan sosialisasi Kampus Integrity Festival.

“Setelah ini ada sosialisasi Kampus Integrity Festival, Kegiatan ini menghimpun dan juga menginisiasi inovasi serta gagasan dari Mahasiswa untuk memberantas Korupsi,”

Sementara itu, Rektor UTM Dr. Safi’ berharap kedatangan KPK di kampusnya membawa dampak positif dalam mencegah maraknya korupsi yang saat ini terjadi.

Menurut Safi’ adanya perguruan tinggi sebagai diharapkan menjadi hulu dan solusi dalam memotong mata rantai korupsi.

“Selaku pimpinan kampus berharap bagaimana kampus ini menjadi rule model dalam penyelesaian permasalahan korupsi sehingga tidak terus menjadi penyakit yang endemic,”” ungkap Safi.

Baca juga  Penemuan Mayat di Modung Bangkalan Diketahui Merupakan Nelayan Sampang

Menurut Safi’, selama ini memang banyak lulusan perguruan tinggi yang tersangkut kasus karena mereka yang menduduki jabatan strategis rata-rata lulusan perguruan tinggi.

“Tidak bisa dihindari bahwa banyak lulusan dari universitas faktanya korupsi, makanya ini harus menjadi evaluasi total kita kedepan, supaya ada keterputusan mata rantai sehingga harus dimulai dari hulunya,” pungkasnya. (ang)