BANGKALAN – Upaya Polres Bangkalan dalam mengungkap kasus berdarah di Desa Tanah Merah Laok terus dilakukan, pasalnya, insiden yang menewaskan satu korban dan enam korban luka-luka melibatkan dua warga Desa Berbeda.
Diketahui, satu korban tewas dan empat korban yang dirawat di RSUD Bangkalan adalah warga Desa Baipajung. Sementara dua korban yang mendapat perawatan di RSAL Surabaya adalah warga Tanah Merah Laok.
Total enam korban tersebut harus mendapat perawatan di RS berbeda untuk menghindari konflik lebih lanjut, bahkan aparat kepolisian hingga sampai saat ini masih menjaga enam korban di RS dengan pengamanan lengkap.
Sedangkan hasil pendalaman kasus ini dari pihak Kepolisian disebutkan awal mula kasus tersebut bermula saling senggol dan cekcok di pasar Tanah Merah dan berlanjut ke tempat lain lantaran salah satu pihak tersulut emosi.
“Saat ini kami masih melakukan penyidikan untuk melakukan upaya membuat peristiwa ini menjadi terang menderang,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya, Kamis (08/06/23).
Ia menyebutkan, Pihak Kepolisan sudah melakukan penahanan terhadap terduga dua pelaku.
“Sudah kami tahan dua orang, namun tidak termasuk anggota DPRD Bangkalan, sementara inisial nanti kami rilis secara resmi,” ujarnya.
Menurutnya, pihak kepolisian Polres Bangkalan sudah banyak melakukan pemanggilan sejumlah saksi. Hanya saja dari oknum anggota Dewan itu masih belum dimintai keterangan.
“Kita sudah amankan barang bukti berupa sajam namun untuk senpi masih kita dalami. Karena ada korban yang diduga terluka karena tembakan,” terangnya.
Bangkit juga menambahkan bahwa pihaknya berjanji akan terus mendalami dugaan adanya senpi yang dipakai oleh salah pihak dalam kasus tersebut.
“Kami akan melakukan penyelidikan tentang peredaran senpi apakah ada distributor atau ada oknum yang mengedarkan,” pungkasnya. (ang)