Ekonomi

PT. Pupuk Kaltim Tak Lagi Jadi Distributor di Madura

Img 20181016 Wa0025
IMG 20181016 WA0025

PAMEKASAN – Terhitung mulai 1 Oktober 2018, PT Pupuk Kalimantan Timur tidak lagi menyalurkan pupuk jenis urea di Madura.

Assistant Account Executive Pupuk Kaltim Wilayah Pamekasan, Syariful Iman Dion membenarkan kalau mulai awal Oktober pihaknya tidak lagi mendistribusikan pupuk jenis urea di zona Jawa Timur I yang meliputi empat kabupaten di Madura hingga Surabaya ke barat.Adapun penghentian pemasaran itu berdasarkan keputusan dari PT Pupuk Indonesia Holding Company sebagai wakil dari pemerintah.

Dion menjelaskan, kedepan pemasaran pupuk urea untuk Jatim I sepenuhnya diambil alih PT Petrokimia Gresik sedangkan untuk Jatim II yang meliputi Malang, Blitar, Pasuran sampai Banyuwangi tetap ditangani oleh Pupuk Kaltim.

“Kemungkinan salah satu alasannya karena pabrik baru milik Petrokimia Gresik siap memproduksi pupuk urea dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun, dan setelah dihitung yang mendekati kebutuhan tersebut adalah wilayah Jatim I,” ungkap Dion.

Menurutnya, yang dikhawatirkan dari kebijakan tersebut, akan terjadi ketegangan antar distributor di tingkat kabupaten mengenai pembagian wilayah kerjanya, mengingat kemampuannya berbeda untuk mendistribusikan pupuk tersebut, maka dari itu pemerintah daerah harus bisa meredam ketegangan itu agar tidak mengganggu pada pendistribusian ke tingkat petani, meskipun hingga akhir Desember tahun ini penyalurannya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, namun per Januari 2019 akan ada perubahan itu.

“Contohnya kalau ada distributornya urea dari Pupuk Kaltim punya 6 wilayah di Pamekasan, otomatis kalau ditambah nanti dari distributor yang lain untuk memegang urea ini, harus mengambil yang itu. Nanti ada pengurangan-pengurangan di distributor pemegang wilayah-wilayah di Pamekasan. Nah pengurangan ini yang akan menjadi ketegangan,” ucapnya, Selasa (16/10).

Kasubag SDA Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Pamekasan, Mohammad Sadik mengaku khawatir akan ada persoalan antar distributor, dampak pergesaran produsen pupuk urea dari Pupuk Kaltim ke Petrokimia Gresik.

Sadik menyatakan, sejauh ini belum ada persiapan yang matang dari pemerintah daerah setempat untuk mencegah segala kemungkinanm buruk akibat pergeseran tersebut, sementara hanya ada rekomendasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan kepada para distributor Pupuk Kaltim untuk segera dimasukkan menjadi distributor Petrokimia Gresik.

“Kami khawatir jangan-jangan distributor yang katakanlah kualitasnya kurang baik tapi diberi area lebih banyak, sementara yang baik kemudian hilang dari peredaran,” ujarnya.

Ditambahkan Sadik, dulu ada distributor Kaltim ada distributor Petro, ketika sekarang distributor Kaltim tidak masuk hitungan, maka akan timbul permasalahan, yakni penyebab mereka tidak dijadikan distributor lagi.

Berdasarkan data dari Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab setempat, total ada 7 distributor pupuk di Pamekasan dengan kapasitas yang berbeda. Dari jumlah tersebut ada beberapa distributor yang menyalurkan produk dari dua produsen dan ada sebagian distributor yang hanya menyalurkan produk dari satu produsen. Untuk itu kedepan pemerintah daerah diharapkan bisa bijak dalam membagi wilayah kerja masing-masing distributor. (Ip)

Exit mobile version