BANGKALAN – Permasalahan 1.200 ijazah alumni Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tahun 2022 yang belum terdaftar di Kemendikbudristek dalam waktu dekat akan segara rampung pasalnya pihak kampus tengah menugaskan operator untuk mendampingi di Jakarta.
Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik UTM Achmad Amzeri mengatakan bahwa ijazah alumni yang bermasalah untuk lulusan September 2022.
Kemudian dia memaparkan bahwa ijazah lulusan sebelum dan sesudahnya tidak ada masalah, dan saat ini pihaknya segera merampungkan permasalahan tersebut bahkan pihak kampus tengah melakukan pengawalan ke Jakarta dengan menugaskan operator.
“Dari 1.200 ijazah itu semuanya asli, hanya saja belum tervalidasi pin-nya, per hari ini sudah 524 ijazah yang sudah tervalidasi pinnya mudah-mudahan satu dua hari kedepan sudah selesai semua,” ucapnya. Rabu (24/8/2023)
Ia menambahkan bahwa permasalahan metode pengajuan PIN yang berubah pihak kampus pada saat itu belum mengetahuinya sebab biasanya pengajuan data bagi mahasiswa lulus data dikirim ketika sudah tercetak ijazahnya baru register dan pin-nya dimasukkan kepada feeder PDdikti.
“Pada saat itu kami belum menjabat, jadi untuk pengajuan yang baru ini harus termasuk registernya dan pin-nya itu harus masuk juga dan itu harus satu persatu tidak bisa langsung, kami terus mengawal ini dalam waktu dekat Insyaallah sudah rampung” ujarnya.
Sekedar diketahui, buntut dari permasalahan 1.200 ijazah alumni UTM yang tidak terdaftar di Kemendikbud Ristek, Senin (21/8/2023) ratusan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor rektorat.
Para mahasiswa membakar ban bekas dan masuk ruang kerja karyawan kampus, bahkan massa juga melakukan penyegelan sejumlah ruangan penting dintaranya ruang kerja Rektor UTM. (ang)