SAMPANG – Kalo serius mau jadi pendukung calon presiden, kenapa gak jadi tim sukses aja Pak? Ini malah nyebar hoax di facebook. Pas dipanggil polisi malah meweek.
Hoax yang disebar pun nyatut nama Bupati Sampang H. Slamet Junaidi. Ya gak salah kalo yang bersangkutan jadi kzl. Akhirnya laporlah belionya ke polisi soal postingan si Guru Madrasah berinisial AR itu.
Diketahui AR adalah tenaga honorer di salah satu madrasah Kecamatan Robatal Sampang. “Pelakunya sudah diamankan sama polisi, ternyata dia warga Robatal jadi guru sukwan dan lulusan Diploma III. Waktu dipanggil polisi, justru nangis-nangis ke saya,” kata Bupati H. Idi ke media.
Kalian ufah tahu kan gaess. Postingan si AR itu sempet rame dan viral. Di akunnya itu, si AR nyebar informasi bahwa Bupati Sampang memerintahkan seluruh kepala desa untuk memenangkan salah satu calon presiden dengan cara yang gak bener. Juga ada postingan foto H. Idi dengan salah satu calon presiden.
“Penyebar hoax harus diproses secara hukum. Karena berita hoaks sudah menyebar ke mana-mana, maka tetap proses hukum sesuai aturan yang berlaku,” tegas H. Idi.
Soal dukungan politik, H. Idi bilang sebenernya gak ada persoalan jika dirinya mendukung ato berafiliasi politik pada calon presiden tertentu. “Saya berangkatnya dari politik, beda dengan ASN. Kalau ASN harus netral. Yang parah ada tuduhan hoax bahwa menuduh Bupati mengkondisikan kepala desa untuk pemenangan calon presiden tertentu, saya sebagai Bupati Sampang sangat dirugikan,” terangnya.
Pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait kasus itu. Tapi, Humas Kementerian Agama (Kemenang) Kabupaten Sampang Faisol Ramdhani, membenarkan ada salah satu pegawai tenaga honorer berinisial AR dipanggil polisi sekitar 3 hari lalu. (ano)
Source: mediamadura.com