tutup
Berita

Tuding Penuh Kecurangan, Sekelompok Ulama dan Santri Demo KPU Sampang Tuntut Pemilu Diulang

×

Tuding Penuh Kecurangan, Sekelompok Ulama dan Santri Demo KPU Sampang Tuntut Pemilu Diulang

Sebarkan artikel ini
Para Ulama Dan Santri Saat Melakukan Demonstrasi Di Depan Kantor Kpu Sampang.
Para ulama dan santri saat melakukan demonstrasi di depan Kantor KPU Sampang.

SAMPANG – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang didatangi sejumlah ulama dan santri yang tergabung dalam Forum Penyelamat Pemilu Jurdil (FPPJ), Rabu (28/2/2024).

Kedatangan mereka untuk menuntut Pemilihan Umum (Pemilu) yang telah digelar untuk diulang dan mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap penyelenggara.

Img 20240409 Wa0073 Tuding Penuh Kecurangan, Sekelompok Ulama Dan Santri Demo Kpu Sampang Tuntut Pemilu Diulang

Salah satu ulama KH. Jakfar Sodiq mengaku bahwa pihaknya bersama sejumlah ulama dan santri yang lain menolak hasil Pemilu 2024 yang penuh kecurangan.

Selain kecurangan, pemilu tersebut diduga telah banyak intimidasi dan upaya dari banyak pihak untuk memenangkan Pasangan Calon tertentu.

“Kami menolak hasil Pemilu yang penuh ketidakadilan, intervensi dan kecurangan sehingga menuntut untuk dilakukan pemungutan suara ulang,” ucapnya.

Menurutnya, pihaknya mengumpulkan bukti kecurangan yang terstruktur, masif dan sistematis di lapangan.

Bahkan dirinya juga menilai banyak peran aktif penyelenggara mulai dari tingkatan PPK, PPS hingga KPPS dan oknum aparat yang ikut melakukan intervensi.

“Kami minta 8 titik TPS di setiap kecamatan se-Kabupaten Sampang, dengan contoh di Desa Gunung Kesan yang diketahui banyak pihak tidak ada pemungutan suara dan penghitungan suara untuk diulang,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang Addy Imansyah menilai kedatangan dari sejumlah ulama dan santri bagian dari mengawal jalannya demokrasi.

Namun, tuntutan dari 8 TPS di setiap kecamatan telah dicermati dan dilakukan tindakan berdasarkan rekomendasi dari Bawaslu.

Baca juga  Tak Terima Dilecehkan, Anak di Bangkalan Tega Bacok Pelanggan Pijat Ibunya

“KPU telah menjalankan rekomendasi dari Bawaslu, sehingga tidak mungkin untuk dilaksanakan PSU, alhamdulilah para ulama juga telah memahami,” pungkasnya. (red)