BANGKALAN – Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan tahapan dalam menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta katalis dalam proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di Kampus.
Wakil Rektor UTM Surokim Abdusalam mengatakan bagi generasi X iklan parfum ini cukup menarik perhatian di eranya (90-an yang menguatkan keyakinan betapa pentingnya first impression.
Hal ini juga dikuatkan dengan hasil survey yang mengatakan bahwa 90% persepsi orang lain sangat ditentukan oleh 4 menit saat pertemuan pertama, bahkan kita juga sering jatuh cinta gara-gara pandangan pertama.
“Kesan pertama sungguh luar biasa dan selanjutnya terserah anda. Begitulah faktanya. Positif dan tidaknya kesan awal itu akan menjadi landasan bagi pembentukan persepsi dan aksi berikutnya,” ungkapnya, Kamis, (03/08/23).
Dalam banyak case dalam memutuskan pembelian sesuatu faktor ini juga selalu menjadi determinan sehingga sungguh sangat strategis sehingga apapun kejadian yang dialami seseorang pada awal pertemuan akan berimbas pada pikiran dan langkah berikutnya.
“Apa yang dialami pertama kali seseorang akan berpengaruh terhadap persepsi dan juga konstruksi mind seseorang terhadap obyek dan subyek yang akan dihadapi dan jalani,” tuturnya.
Kesan pertama akan menentukan bangunan citra selanjutnya, demikian strategis kesan pada pertemuan awal itu sehingga bisa dikatakan bahwa inilah tugas keluarga besar kampus untuk menjadi public relation (PR) tgas abadi yang harus dilakukan civitas academica dan harus bisa ditunaikan dengan baik.
“Orientasi maba apalagi kalau namanya ospek sejauh ini masih menghadirkan kesan horor bagi maba dan orangtua wali. Baru mau memulai menjalani saja para maba sudah hadir perasaan takut, was was, harap harap cemas,” ungkapnya, Kamis (3/8/2023).
Bayangan masuk ke kampus pertama kali harus berhadapan dengan para senior dengan tampang tak bersahabat, disyaratkan memakai atribut macam macam yang tidak ada kaitannya dengan penguatan potensi akademis dan pembentukan karakter manusia pembelajar dst dst hingga membuat pikiran dan persepsi minor hampir semua maba terhadap acara ospek selama ini.
Dalam berbagai pertemuan dengan para panitia dan mahasiwa senior selalu ditekankan agar semuanya ikhlas rela, cutoff, ready to change, untuk memutus mata rantai kekerasan itu baik verbal maupun nonverbal agar semua persepsi tentang ospek itu bisa diubah dari yang horor menjadi fun.
Kerelaan dari para senior tersebut diharapkan pola pikir penting sebagai pintu masuk sekaligus sebagai bentuk kesadaran para senior bahwa era sudah berubah, zaman sudah berganti, dan tantangan lingkungan juga sudah berbeda dengan zamannya.
Fun edutainment diharapkan akan menjadi pintu masuk perbaikan atas semua itu sehingga kampus dan civitas academica tidak akan menjalani sistem pendidikan komando, tetapi pendidikan berbasis tradisi dan budaya egalitarian yang humanis.
Tradisi universitas yang mengutamakan kekuatan daya pikir dan intelektual kampus sesungguhnya adalah tempat persemaian ide ide gagasan untuk bisa melahirkan prestasi dan perbaikan peradaban yang lebih baik. Adapun basis fun edutainment adalah pola pengenalan kampus dengan enjoy, nyaman, dan bahagia.
“Jika kita konsisten dengan hal ini maka acara pkkmaba harus bisa dilakukan dalam bingkai itu. Kata kuncinya adalah bagaimana membangun relasi yang menyenangkan kepada maba dan jangan memberi tekanan dan stress yang mengada-ada kepada maba,” tambahnya
Kampus UTM diharapkan bisa melahirkan banyak ide, gagasan kamajuan positif dan baik bagi peradaban maupun untuk prestasi kemahasiswaan.
“Mari kita masuki era baru pkkmb 2023 dengan happy, nyaman, ceria dan fun menjauhkan dari segala bentuk tekanan, stress yang berlebihan dan mengada-ada,” terangnya.
“Mari kita lukis halaman depan UTM yang positif, bersahabat dan tentu saja sesuai harapan Pak Rektor Syafi dan Mas Robby Presma UTM bahwa PKKMaba kali ini berubah fun and edutainment dan kita yakin percaya bisa menjadi kampus unggul, tangguh dan mendiri,” pungkasnya. (ang)