tutup
ght="300">
Berita

Warga Bangkalan Keluhkan Harga Tabung Elpiji

×

Warga Bangkalan Keluhkan Harga Tabung Elpiji

Sebarkan artikel ini
Img 20181110 Wa0003
IMG 20181110 WA0003

BANGKALAN – Harga pasaran tabung elpiji 3 kilogram (Kg) di Bangkalan tidak menetap. Hal tersebut juga terjadi di setiap pangkalan. Harganya bervariasi antara Rp 18 – 19 ribu. Simpang siurnya harga elpiji memantik respon masyarakat.

Masyarakat merasa tidak diberi pelayanan yang layak ketika harga elpiji di wilayah lain jauh lebih murah. Harga elpiji memang tidak berseragam. Satu wilayah dengan wilayah lain berbeda. Misalnya di Desa Labang Timur Kecamatan Labang, dengan Desa Batah Timur Kecamatan Kwanyar.

Achmad Mukafi warga Desa Labang Timur menyampaikan, harga pasaran tabung elpiji di desanya mencapai Rp 18 ribu. Sementara harga yang dipatok pihak pangkalan seharga Rp 16 ribu.

Baca juga  Peringati Hari Santri Nasional 2018, ASN Pamekasan Pakai Sarung

“Harga Rp 18 ribu masih normal. Tapi di daerah lain informasinya ada yang Rp 19 ribu, dan Rp 20 ribu,” kata pria yang menjadi pedagang mie ayam itu, Sabtu (10/11).

Menurut dia, mayoritas masyarakat sudah tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Jauh lebih praktis menggunakan elpiji. Meski begitu, dia berharap harga elpiji bisa diikat paten. “Tidak simpang siur dan harganya berseragam,” pintanya.

Pengakuan senada juga disampaikan tokoh masyarakat di Desa Batah Timur Kecamatan Kwanyar, Syafii Santoso. Syafii menilai ketika harga tidak sama di pasaran, pihaknya merasa diberlakukan tidak adil.

“Kalau harga tabung elpiji di daerah lain jauh lebih murah, saya tidak habis pikir kenapa bisa begitu,” tuturnya.

Baca juga  Sebanyak 104 Bacakades di Bangkalan Ikuti Uji Kompetensi

Syafii menjelaskan, harga tabung elpiji Rp 18 ribu masih dianggap normal. Namun ketika elpiji mulai langka harganya bisa mencapai ke atas Rp 20 ribu. Meski demikian, elpiji tetap dicari. “Sudah menjadi kebutuhan walaupun sangat langka, masyarakat tidak mempersoalkan tingginya harga,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Suyitno belum mengetahui secara runut permainan harga elpiji di lapangan. Akan tetapi dia berjanji akan mencari tahu penyebab tidak samanya harga tarif elpiji tersebut. “Nanti kita akan pelajari,” tandasnya. (Tia)