SAMPANG – Keberadaan pembudidaya ikan lele di Kabupaten Sampang mulai menjamur di tengah tingginya kebutuhan.
Data yang berhasil dihimpun di Dinas Perikanan Kabupaten Sampang, kebutuhan ikan lele di wilayah Sampang sedikitnya 1,5 juta ton per tahun.
Sedangkan ketersediaan ikan lele di Sampang terdata masih sekitar 1 juta ton, sehingga pembudidaya mulai bermunculan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sampang, Ir. Wahyu Prihartono membenarkan jika keberadaan pembudidaya lele mulai bermunculan di Sampang.
Para pembudidaya lele semuanya laki-laki dengan status lahan milik sendiri dan dari segmentasi usaha, mayoritas pembenih lele tersebar di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Sampang.
“Untuk harga ikan lele relatif stabil dan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya, sehingga tingkat kerugian tergolong kecil dibandingkan keuntungannya,” ungkapnya, Sabtu (5/8/2023).
Terpisah, Ketua Himpunan Pembudidaya Lele Sampang (HPLS), Rofi’i mengaku bangga dengan meningkatnya para petani pembudi daya ikan lele di kabupaten Sampang.
Menurutnya data keanggotaan di HPLS, tercatat sudah ada 35 pembudidaya ikan lele yang tersebar di 14 kecamatan se-kabupaten Sampang.
“Kami yakin masih banyak pembudi daya ikan lele yang belum tergabung di HPLS, karena berbagai faktor,” terangnya.
Dengan begitu, dirinya berharap peran penting penyuluh perikanan bersama Dinas Perikanan untuk segera mendata dan membina, agar kebutuhan Lele di Kabupaten Sampang bisa terpenuhi.
“Untuk pembinaannya baik dengan cara pembibitan, perawatan, pembesaran, hingga pemasaran yang lebih cepat,” pungkasnya. (red)