BANGKALAN – Stok hewan kurban pedagang di Kabupaten Bangkalan jelang hari Raya Idul Adha mulai menipis lantaran naiknya kebutuhan hewan qurban di luar Pulau Madura.
Seperti halnya disampaikan Sahril Abdillah salah satu pedagang Sapi asal Kecamatan Galis. Menurut Sahril, menjelang hari raya idul kurban stok Sapi untuk kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Bangkalan di sejumlah pedagang dan peternak mulai menipis.
“Sehingga menyebabkan harga mulai ada kenaikan dari harga sebelumnya,” ucap Sahril.
Sahril menambahkan jika kebutuhan hewan qurban jelang hari raya kurban kenaikannya sangat pesat.
Selama ini, dirinya melayani pembelian hewan kurban baik Sapi dan Kambing mulai satu bulan yang lalu.
“Dari 150 ekor sapi yang disiapkan saat ini tersisanya 15 ekor sapi, untuk kambing yang di sediakan sebanyak 100 ekor lebih saat ini stoknya tinggal 20 ekor,” terangnya.
“Jadi Stok Sapi yang memenuhi keritria untuk bisa di kurban saat ini mulai menipis harganya juga mengalami kenaikan antara 15 persen sampai 20 persen per ekor yang sebelumnya di harga Rp. 10 juta per ekor naik menjadi Rp. 15 juta per ekor, harga sapi per ekornya tergantung besar dan kecilnya,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bangkalan terus melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran hewan ternak, menjelang Hari Raya Iduladha.
Hal ini penting untuk mencegah hewan-hewan ternak itu terserang dua penyakit, yaitu PMK dan LSD.
Pemkab Bangkalan memastikan hewan ternak untuk Iduladha di wilayahnya telah dilakukan pemeriksaan secara ketat.
“Surat ini akan menjadi bukti, bahwa hewan yang hendak dikurbankan kesehatannya telah diperiksan dan dinyatakan bebas penyakit,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan, Ali Makki.
Dinas Kesehatan Bangkalan terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak dengan datang ke pasar-pasar hewan dan rumah potong hewan hingga H-1 Iduladha.
Sebagaimana diketahui, Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan hingga 15 Juni 2023 telah memeriksa sebanyak 10.774 ekor hewan ternak.
Perincian hewan ternak tersebut adalah, sebanyak 541 hewan ternak dikirim luar Bangkalan atau antar kabupaten dalam provinsi dan 10.233 hewan kurban jenis sapi dan kambing dikirim ke luar Provinsi Jawa Timur.
“Dari total 10.774 ekor hewan, tidak ada yang terindikasi terserang PMK, semuanya bebas dari PMK,” pungkasnya. (ang)