tutup
ght="300">
BeritaPolitik

Politikus PDI Perjuangan Bangkalan Dinobatkan Sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif

×

Politikus PDI Perjuangan Bangkalan Dinobatkan Sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif

Sebarkan artikel ini
Anggota Dprd Jawa Timur Mahfud S. Ag Saat Menyampaikan Sambutan.
Anggota DPRD Jawa Timur Mahfud S. Ag saat menyampaikan sambutan.

BANGKALAN – Mahfud S. Ag dinobatkan sebagai Tokoh Muda Nahdiyin Inspiratif Tahun 2023 yang diberikan Forum Jurnalis Nahdiyin kepada Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi PDI-P, di Aula Hotel Ningrat Bangkalan Jum’at (08/12/2023).

Pemberian Penghargaan Tokoh Muda Nahdiyin Inspiratif Tahun 2023 diserahkan langsung oleh Koordinator Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) Muhamad Didi Rosadi kepada Mahfud S.Ag.

Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN), Muhamad Didi Rosadi mengatakan jika sebagai Komunitas Jurnalis berlatar NU di Jatim, pihaknya menilai tokoh muda berlatar NU merupakan mereka yang di bawah usia 50 tahun dan memiliki prestasi di bidang masing-masing.

Penobatan itu dianugerahkan kepada Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur itu karena politisi muda PDI Perjuangan tersebut telah banyak berbuat untuk kemajuan NU di Madura.

Baca juga  Atasi Kekosongan, Disdik Bangkalan Usulkan Ratusan Calon Kepala Sekolah ke Kemendibudristek

“Pak Mahfud kami nilai konsisten memperjuangkan kepentingan Nahdliyin, hal itu dibuktikan dengan membangun kantor MWCNU di kecamatan-kecamatan yang ada di Madura,” katanya.

Sementara itu, Mahfud menyampaikan, selama ini dirinya merasa sedih karena dia merasa tidak ada lagi yang bisa Netral, terutama menjelang pemilu 2024 ini.

Sebab menurutnya, yang seharusnya menjadi penengah sekarang menjadi berpihak dan yang seharusnya menjadi pengayom sekarang menjadi ikut dalam politik.

Untuk itu, dirinya berharap para insan pers tetap menjaga netralitas khususnya menjelang pemilu 2024, karena karya para insan pers di era saat ini bisa dibaca atau diakses oleh siapapun.

“Harapan terakhir saya untuk tetap menjaga netralitas ada pada insan pers, minimal netral dalam tulisannya,” pungkasnya. (ang)