PAMEKASAN – Batik adalah hasil karya pengerajin. Dalam hal ini jelas bukan batik cetak ato print. Yang akan kita bahas adalah batik Pamekasan, batik tulis.
Sebagai hasil karya tentu batik tidak boleh dihargai semacam hasil produksi massal. Soalnya, karya itu bisa dihasilkan kalo lagi mood. Nah, untuk sebuah keberlanjutan, batik Pamekasan itu dihasilkan dari mood-mood yang diusahakan selalu ada. Bayangin, kalo lagi gak mood tapi harus mood membatik.
Maka jangan heran kalo ada batik harganya mahal. Bukan cuma soal bahan pembuatannya gaess, tapi juga soal mengupayakan mood untuk membatik.
Jadi gak salah kalo Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengupayakan agar ada kenaikan harga batik Pamekasan. “Beberapa peminat batik Pamekasan, minta untuk menaikkan harga yang standart. Jangan sampai ada batik harganya murah. Kita bermain di batik premium yang mahal, tetapi turunan yang lebih murah juga ada. Jangan ada batik dengan harga Rp 150 ribu ini bahasanya orang Jakarta. Karena dengan harga demikian tidak menghargai pengrajin batik,” ungkap Badrut.
Upaya menaikkan harga batik Pamekasan tentu harus sepadan dengan kualitasnya. Jangan sampe nanti mahal tapi jelek, motifnya amburadul dan bahannya gak enak dipake.
Batik Pamekasan Dipakai Branding Mobil Dinas
Ujar Badrut, “Ada 3 hal yang ingin saya sampaikan kepada pengrajin dan pelaku usaha batik agar batik Pamekasan kedepannya semakin diminati konsumen. Ini masukan dari orang Surabaya, Jakarta, dan beberapa negara.”
Pertama tentang kain batik. Yaitu, supaya kain batik bisa sesuai kebutuhan saat hendak dijadikan hem. “Saya ingin pengrajin juga membuat batik yang berpola untuk laki-laki. Jadi pada saat mau dipotong motifnya pas dan bagus, tidak ada gambar yang terpotong. Ada bagian depan, belakang, lengan, krah, dan saku, yang jelas,” ucapnya.
Kedua tentang harga. Supaya ada standard harga yang baik. Sehingga harga batik Pamekasan gak terlalu mahal tapi juga gak terlalu murah. Dengan begitu batik Sampang akan dipandang sebagai batik berkualiatas dan bernilai jual.
Ketiga tentang promosi. Badrut melalui pemerintahnya kini tengah berupaya mempromosikan batik Pamekasan. Salah satunya dengan cara menjadikan batik sebagai branding semua mobil dinas Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Dengan tiga upaya itu Badrut berharap batik Pamekasan makin berjaya. Sehingga peningkatan kesejahteraan para pengrajinnya pun tercapai. (ve)
Source: tribunmadura.com