tutup
ght="300">
Opini

Demokrasi Karapan Sapi

×

Demokrasi Karapan Sapi

Sebarkan artikel ini
Img_20180912_154852
IMG_20180912_154852

Kebenaran cerita itu masih bisa diperdebatkan. Apakah Memang sebuah kenyataan atau hanya karangan belaka. Susahnya, jika cerita itu memang benar-benar sesuai kenyataan. Para tokoh, budayawan, cendekia, pemilik sapi dan elemen lainnya harus membenahi.

Sebab tidak ada kebudayaan yang steril dari perubahan. Budaya terus berevolusi secara dinamis mengikuti gerak zaman. Perubahan budaya mengikuti perubahan manusianya. Apalagi saat ini arus deras gelombang globalisasi nyaris tak terbendung. Nafas globalisasi sedang nge-gas tanpa rem sama sekali. Tradisi pun pun terseret dalam kecepatan itu yang mau tidak mau meninggalkan nilai kearifannya.

Ideologi materialisme yang dibawa masuk berujung pada pola pikir pragmatisme. Standar kehidupan dengan segala jenisnya diukur dengan materi. Semuanya dijadikan komoditi yang diperdagangkan dalam sebuah kompetisi pasar. Taktala mekanisme pasar yang berlaku disanalah kekuatan modal menjadi pemenang.

Baca juga  Serahkan LKPD Unaudited TA 2022, Bupati Sampang Optimis Peroleh Opini WTP

Fenomena ini telah meluas masuk ke berbagai lini kehidupan termasuk agama, pendidikan, dan politik. Semua tidak terlepas dari nilai transaksional yang tak lebih dari hanya sekadar menjadi sebuah komoditas. Agama hanya menjadi barang dagangan yang laris manis dalam ideologi materialisme. Ideologi yang menawarkan surga dalam standar materialisme dan sistem kehidupan duniawi, sehingga kerinduan atas surga itu melebihi kerinduan perjumpaan dengan Allah SWT.