BANGKALAN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan membeberkan sedikitnya 19 warga yang tersebar di 11 kecamatan di wilayah tersebut kini terserang penyakit difteri dan telah mendapatkan penanganan medis dari RSUD setempat.
Kepada taberita.com, Sekretaris Dinkes Bangkalan Mohammad Rasuli mengatakan, cakupan kasus difteri terbanyak terjadi pada anak usia 15 tahun di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Kota Bangkalan dan Kecamatan Burneh.
“Di dua kecamatan ini, warga yang diketahui terserang difteri masing-masing lima orang,” ucapnya, Rabu (10/10/2018).
Selanjutnya di Kecamatan Sepuluh sebanyak 2 orang, lalu di Kecamatan Kwanyar, Tragah, Klampis, Tanjung Bumi, Geger, Galis, dan Kecamatan Blega, masing-masing satu orang.
Rasuli menjelaskan, penderita difteri terbanyak pada usia di atas 15 tahun dengan angka mencapai 45 persen. Berikutnya usia 5 hingga 9 tahun dan usia 10 hingga 14 tahun mencapai 25 persen. “Sedangkan anak usia 1-4 tahun berada pada angka 5 persen,” katanya.
Rasuli menjelaskan, untuk menekan penyakit difteri itu, pihaknya telah mencanangkan program imunisasi. Hanya saja, yang sering menjadi kendala adalah orang tua.
“Masih ada orang tua di Bangkalan ini yang melarang anaknya untuk diimunisasi,” pungkasnya.
Kabupaten Bangkalan termasuk 170 kabupaten/kota di 30 provinsi di Indonesia yang masuk dalam catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai kabupaten terdampak difteri.
Jumlah warga yang terserang penyakit difteri kali ini lebih banyak dari yang diumumkan Dinkes Bangkalan pada Januari 2018. Kala itu, Dinkes Bangkalan merilis, jumlah warga di kabupaten ujung barat Pulau Madura itu yang terserang difteri sebanyak 4 orang. (Tia)