BANGKALAN – Beredar cuplikan video tumpukan sampah terbakar mengeluarkan asap di sekitar Bukit Jaddih. Dalam video tersebut diduga sampah dari wilayah Kota Bangkalan sengaja dibuang oleh Dinas Lingkungan Hidup setempat di Bukit Jaddih, tepatnya di Dusun Kaseman, Desa Parseh, Kecamatan Socah Bangkalan.
Sebelumnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di TPA Desa Buluh dan TPA Desa Bunajih mendapat penolakan dari warga agar TPA tersebut tidak dibuka lagi sebagai tempat pembuangan sampah.
Sehingga diduga Bukit Jaddih dijadikan alternatif pembuangan sampah. Padahal, Bukit Jaddih dikenal sebagai tempat distinasi Wisata icon Bangkalan.
Salah satu warga Desa Parseh Aldi Dwi Oktavianto membenarkan bahwa Bukit Jaddih beberapa minggu ini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup.
“Pembuangan sampah di Desa kami sebetulnya sangat riskan, saya setuju soal sampah ini bukan hanya permasalahan perseorangan atau masalah suatu instansi saja, Kami juga tidak menutup mata terhadap hal ini,” ungkapnya Kamis, (27/07/23).
Sementara itu, Aktivis Lingkungan di Kecamatan Socah Oktavian Ismail Johansyah mengatakan bahwa pemerintah terkesan sudah tidak menemukan solusi di dalam mengurai permasalahan sampah.
“Karena memang sudah tidak ada lagi tempat yang dijadikan pembuangan sampah akhirnya bukit Jaddih menjadi tempat pembuangan sampah,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa daerah yang sudah menolak proses dan aktivitas pembuangan sampah seperti di Desa Bunajih, Gunung Geger dan di Sepulu.
Ditempat tersebut sebelumnya menjadi tempat pembuangan sampah namun pada akhirnya warga menolak, karena terauma pemerintah membiarkan.
Ribuan ton sampah di bekas galian C itu menurutnya sebelum dibuang di Bukit Jaddih sempat berada di halaman kantor DLH Bangkalan.
“Karena memang tidak menemukan daerah yang bisa dijadikan tempat pembuangan sampah, pada akhirnya menemukan tempat pembuangan di Bukit Jaddih yang notabene lokasi tanah tempat pembuangan itu adalah milik pribadi,” terangnya.
Menurutnya, ada beberapa tokoh masyarakat dan termasuk tokoh pemuda dari Dusun Keseman Desa Parseh yang memang menyatakan sikap bahwa mereka menolak dengan adanya sampah yang dibuang di Jaddih.
“Karena memang sejak pertama warga setempat tidak dilibatkan dan tidak dimintai persetujuan oleh pihak terkait. Tetapi dalam perjalanannya ada beberapa pertemuan warga tetap ngotot menolak karena efeknya terasa seperti bau yang sangat luar biasa akibat pembuangan sampah yang sudah dibakar disana dan lalat saat ini sudah mulai banyak padahal sampah yang dibuang itu belum genap dua minggu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Parseh Moh Ilyas saat dihubungi via whatsaap dan telpon belum bisa memberikan keterangan.
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Anang Yulianto saat berusaha dikonfirmasi juga tidak bisa memberikan keterangan dengan detail. (ang)