PAMEKASAN – Belum genap 100 hari dilantik, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dicecar aksi unjuk rasa. Sejumlah pemuda mengatasnamakan Central Kreasi Aspirasi Muda Pamekasan (CEKAMP), Kamis (15/11/2018), menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Pemkab di jalan Kabupaten, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Kedatangan mereka untuk menagih janji sekaligus mempertanyakan komitmen bupati dalam membenahi proses lelang dan pengerjaan proyek di kota gerbang salam tersebut. Namun dalam aksinya kali ini, para pendukung tidak ditemui bupati.
Indra selaku Korlap Aksi mengaku kecewa, terlebih dengan sikap arogan aparat kepolisian yang mengamankan aksi dan mencegat mereka di pintu pagar kantor pemkab.
Dalam pernyatan tertulisnya massa aksi menuntut agar bupati mengevaluasi semua pembangunan fisik di Pamekasan.
“Coret pengusaha nakal, reformasi semua pejabat, pantau pembangunan di lapangan sesuai aduan masyarakat,” ucapnya.
Massa juga menuntut bupati mundur jika tidak mampu menyelesaikan persoalan pembangunan di Pamekasan.
Sayangnya, massa harus puas menggelar orasi di luar pintu gerbang kantor pemkab dengan pengawalan ketat petugas keamanan tanpa ditemui satupun pejabat pemkab. Aksi nyaris ricuh karena upaya mereka untuk masuk halaman pemkab menemui bupati dihadang petugas keamanan.
Kecewa tidak dapat menemui bupati, massa akhirnya membubarkan diri dan berencana menggelar aksi lebih besar lagi.
“Kami akan menggelar aksi dengan massa lebih besar dan melaporkan bupati ke Komisi Pemberantasan Korupsi karena membiarkan carut-marutnya proses lelang dan pengerjaan proyek,” pungkasnya. (Ct1/Aw)